Page 43 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 43
BP2MI CATAT HAMPIR 5 JUTA PEKERJA MIGRAN DIBERANGKATKAN SECARA
ILEGAL
Badan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat ada hampir 5 juta pekerja
migran diberangkatkan secara ilegal. Selama dua tahun terakhir baru sekitar 65 ribuan dari
mereka yang dibantu kepulangannya, beberapa dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan jutaan pekerja migran diberangkatkan melalui
sindikat. Mayoritas korban adalah perempuan. Di negara tempat mereka bekerja, seringkali para
korban mendapat kekerasan dari majikannya atau tidak mendapat upah.
Dalam dua tahun terakhir, pihaknya sudah membantu kepulangan 65.734 pekerja. Dari jumlah
itu, di antara mereka pulang sudah dalam keadaan meninggal sebanyak 981 orang, 1.316 sakit
dan 60 ribu orang terjerat hukum.
"Ada 4,7 juta, hampir 5 juta (pekerja migran) tidak tercatat resmi. Itu mereka 90 persen korban
penempatan ilegal," ujar dia saat membuka rakornas BP2MI di Bandung, Rabu (6/10/2021).
"Banyak yang harus dideportasi, kita layani kedatangannya dan kita pastikan tiba dengan
selamat di daerah asalnya," ucap dia lagi.
Fenomena ini harus disikapi dengan serius. Pasalnya, sindikat yang masuk dalam tindak pidana
penjualan orang seperti ini ia duga melibatkan banyak pihak. Maka dari itu, beragam instansi
terkait harus meningkatkan pengawasan sekaligus membongkar praktik penempatan pekerja
migran ilegal.
"Ini adalah Kejahatan yang dilakukan secara sistematis, terorganisir dan melibatkan banyak
pihak," kata dia.
Upaya yang sudah dilakukan saat ini, BP2MI membentuk satgas internal pemberantasan sindikat
penempatan pekerja migran ilegal. Pihaknya sudah mendapat mandat khusus dari Presiden Joko
Widodo.
"Perintah Presiden melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki," katanya.
Ketua Dewan Pengarah Satgas Komjen (Purn) Suhardi Alius menyatakan bahwa komitmen ini
harus dirasakan secara langsung. Sehingga, sindikat bisa diungkap.
"Semua kita masukan (dalam satgas), penyidik kepolisian, kejaksaan, ppatk, untuk mendorong
itu," ucap dia.
[ray].
42