Page 77 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 77
DORONG INKLUSIVITAS KETENAGAKERJAAN, MENAKER TERIMA PENGHARGAAN
DARI USAID
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya mewujudkan
inklusivitas ketenagakerjaan dan kewirausahaan di Indonesia, khususnya terkait kesetaraan bagi
kaum perempuan dan penyandang disabilitas di dunia kerja. Dalam upayanya tersebut,
pemerintah menggandeng berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan dan
kewirausahaan yang inklusif.
"Untuk itu, pemerintah menggandeng seluruh potensi yang ada, baik pengusaha, BUMN,
perguruan tinggi, maupun kelompok masyarakat atau civil society organization. Termasuk kerja
sama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID-Mitra Kunci ini," kata Menteri
Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat menjadi keynote speaker Konferensi Inklusivitas, Sebuah
Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif Mendorong Inklusivitas dan
Pengembangan Jejaring Kerja Sama dengan Dunia Usaha dalam Upaya Reformasi BLK secara
virtual, Rabu (6/10/2021).
Menaker Ida Fauziyah mengatakan, untuk mewujudkan ketenagakerjaan yang inflkusif di
Indonesia, pihaknya terus memperkuat dan mendorong implementasi nilai-nilai inklusifitas dari
hulu hingga hilir ketenagakerjaan. Dari hulu, upaya yang dilakukan adalah memberikan akses
seluas-luasnya bagi kelompok rentan seperti pemuda miskin, perempuan, dan penyandang
disabilitas untuk mendapatkan pelatihan skill, meningkatkan skill (up-skilling), ataupun alih
keterampilan (re-skilling).
"Karena dengan penguasaan skill dan kompetensi yang tepat, setiap individu akan memiliki
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, atau berwirausaha," katanya.
Ia menambahkan, dalam rangka memperluas akses masyarakat untuk mengikuti pelatihan di
BLK maupun LPK, serta rangka mempraktikkan nilai inklusivitas, pemerintah telah menghapus
pembatasan usia maupun latar belakang pendidikan. Siapapun berhak mengakses pelatihan di
BLK, tanpa ada batasan usia dan syarat pendidikan formal. Begitupun bagi perempuan dan
penyandang disabilitas juga memiliki akses yang sama.
"Semua langkah ini, adalah bagian dari transformasi BLK yang merupakan salah satu program
prioritas kami, untuk mencetak SDM yang kompeten dan berdaya saing, serta sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan vokasi," kata Menaker Ida menambahkan.
Pada sisi hilir, lanjut Menaker Ida, upaya yang dilakukan yaitu mewujudkan pasar kerja yang
inklusif. Upaya ini dilakukan dengan memperkuat partisipasi tenaga kerja perempuan dan
disabilitas dalam dunia usaha dan industri (DUDI) dan kewirausahaan.
Bahkan, Pemerintah Indonesia mengangkat isu pasar kerja yang inkusif (inclusive labour market)
ini sebagai salah satu isu utama dalam Employment Working Group (EWG) G20, di mana
Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 di tahun 2022.
"Jadi, isu prioritas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang kedua adalah inclusive
labour market, pasar kerja inklusif, dengan meningkatkan partisipasi tenaga kerja disabilitas
dalam Dunia Usaha dan Industri dan kewirausahaan," ujarnya.
Atas berbagai upaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan ini, dalam konferensi secara
virtual tersebut, Menaker Ida Fauziyah menerima penghargaan dari USAID yang disampaikan
oleh Wakil Dubes AS untuk Indonesia, Michael F. Kleine. Penghargaan diberikan terkait komitmen
Kemnaker dan kolaborasi Kemnaker dengan USAID dalam mendorong ketenagakerjaan dan
kewirausahaan inklusif, terutama untuk tenaga kerja perempuan dan disabilitas.
76