Page 92 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 92
MENAKER TERIMA PENGHARGAAN USAID ATAS UPAYA INKLUSIVITAS
KETENAGAKERJAAN
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menerima penghargaan dari United States Agency
International Development (USAID) atas upaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan di
Indonesia. Penghargaan ini disampaikan oleh Wakil Dubes AS untuk Indonesia, Michael F. Kleine
terkait komitmen dan kolaborasi Kemnaker dengan USAID.
Diketahui, penghargaan ini diterima Ida saat menjadi keynote speaker dari Konferensi
Inklusivitas, Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif Mendorong
Inklusivitas dan Pengembangan Jejaring Kerja Sama dengan Dunia Usaha dalam Upaya
Reformasi BLK.
Dalam kesempatan ini, Ida mengungkap pihaknya bekerja sama berbagai pihak, salah satunya
USAID dalam mendorong ketenagakerjaan dan kewirausahaan inklusif. Terutama untuk tenaga
kerja perempuan dan disabilitas. Langkah ini dilakukan Kemnaker guna menciptakan ekosistem
ketenagakerjaan dan kewirausahaan yang inklusif.
"Untuk itu, pemerintah menggandeng seluruh potensi yang ada, baik pengusaha, BUMN,
perguruan tinggi, maupun kelompok masyarakat atau civil society organization. Termasuk kerja
sama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID-Mitra Kunci ini," kata Ida dalam
keterangan tertulis, Rabu (6/10/2021).
Ida mengatakan untuk mewujudkan ketenagakerjaan yang inklusif di Indonesia, pihaknya terus
memperkuat dan mendorong implementasi nilai-nilai inklusivitas di bidang ketenagakerjaan dari
hulu hingga hilir.
Dari hulu, lanjutnya, pihaknya memberikan akses seluas-luasnya bagi kelompok rentan. Mulai
dari pemuda miskin, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelatihan skill,
meningkatkan skill (up-skilling), ataupun alih keterampilan (re-skilling).
"Karena dengan penguasaan skill dan kompetensi yang tepat, setiap individu akan memiliki
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, atau berwirausaha," ujarnya.
Dalam rangka memperluas akses masyarakat untuk mengikuti pelatihan di BLK maupun LPK
serta mempraktikkan nilai inklusivitas, ia mengatakan pihaknya telah menghapus pembatasan
usia maupun latar belakang pendidikan. Menurutnya, siapapun berhak mengakses pelatihan di
BLK, tanpa ada batasan usia dan syarat pendidikan formal. Begitupun bagi perempuan dan
penyandang disabilitas juga memiliki akses yang sama.
"Semua langkah ini, adalah bagian dari transformasi BLK yang merupakan salah satu program
prioritas kami, untuk mencetak SDM yang kompeten dan berdaya saing, serta sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan vokasi," jelasnya.
Lebih lanjut, Ida menjelaskan di sisi hilir pihaknya berupaya mewujudkan pasar kerja yang
inklusif. Upaya ini dilakukan dengan memperkuat partisipasi tenaga kerja perempuan dan
disabilitas dalam dunia usaha dan industri (DUDI) dan kewirausahaan.
Ia pun mengungkap Pemerintah Indonesia mengangkat isu pasar kerja yang inklusif (inclusive
labour market) sebagai salah satu isu utama dalam Employment Working Group (EWG) G20.
Diketahui, Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 di tahun 2022.
"Jadi, isu prioritas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang kedua adalah inclusive
labour market, pasar kerja inklusif, dengan meningkatkan partisipasi tenaga kerja disabilitas
dalam Dunia Usaha dan Industri dan kewirausahaan," pungkasnya.
91