Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JANUARI 2020
P. 85

Title          PERLUAS CAKUPAN KEPESERTAAN, BPJS KESEHATAN HARUS SASAR BURUH
               Media Name     mediaindonesia.com
               Pub. Date      12 Januari 2020
                              https://mediaindonesia.com/read/detail/282832-perluas-cakupan-kepesert aan-bpjs-
               Page/URL
                              kesehatan-harus-sasar-buruh
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive










               KOORDINATOR Utama BPJS Review Odang Muchtar menilai banyak cara yang dapat
               diakukan BPJS Kesehatan untuk memenuhi cakupan kepesertaannya. Salah satunya, yaitu
               dengan mendorong perusahaan untuk mendaftarkan buruh dalam kepesertaan JKN-KIS.


                Odang menilai, saat ini, BPJS Kesehatan masih banyak mengandalkan kepesertaan dan
               pemasukannya dari PBI APBN dan PBI APBD.

                Pascakenaikan iuran, dirinya menilai BPJS Kesehatan harus lebih gencar mencari celah
               untuk kepesertaannya.

                "Saya berpendapat BPJS harus kerja keras untuk mendaftar buruh yang bekerja di
               perusahaan. Kenapa? Karena yang sekarang terdaftarkan baru sekitar 35 juta. Itu termasuk
               keluarganya. Artinya buruhnya sendiri paling 10 atau 14 juta orang. Padahal buruh di
               Indonesia itu ada 49,2 juta orang. Berdasarkan data BPS 2018. Artinya, masih banyak
               buruh yang belum didaftarkan oleh majikan mereka ke BPJS Kesehatan," kata Odang
               kepada Media Indonesia, Minggu (12/1).

                 Berdasarkan data pada laman BPJS Kesehatan, per 31 Desember, jumlah PBI APBD yakni
               sebanyak 38.842.476 dan PBI APBN sebanyak 96.516.666. Sementara itu, jumlah peserta
               dari Pekerja Penerima Upah yakni sebesar 35.907.690.

                "Selisihnya kan cukup banyak tuh. Artinya BPJS harus kerja keras untuk mendaftar
               perusahaan," lanjutnya.

                Dirinya juga menyebut BPJS Kesehatan juga harus menyelidiki sendiri apa penyebab
               banyaknya perusahaan yang belum mendaftarkan buruhnya dalam kepesertaan JKN-KIS.

                Odang meyakini, dengan upaya BPJS Kesehatan menarik buruh untuk menjadi peserta
               JKN-KIS, UHC Kepesertaan Indonesia akan terpenuhi. Di samping itu, pendapatan BPJS
               Kesehatan juga akan semakin bertambah dan mampu menutup defisit BPJS Kesehatan.

                "Terlepas defisit atau tidak, itu tanggung jawab BPJS untuk memperluas cakupan peserta.
               Karena saat ini kan sebagian besar uang otomatis masuk dari APBN dan APBD," ungkapnya.

                "Per desember, Kemenkeu tidak akan memberikan anggaran baru, maka BPJS harus gali
               sumbernya sendiri. Salah satunya itu, pekerja penerima upah di perusahaan-perusahaan.
               Tapi harus berkeringat, gak duduk-duduk aja lalu ngeggelontor tuh duit. Hemat saya, defisit
               gak akan terjadi lagi kalau seperti itu," tandas Odang. (OL-2).





                                                       Page 84 of 175.
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90