Page 245 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 245

Ringkasan

              Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto menetapkan dua tersangka kasus dugaan korupsi program
              jaring pengaman sosial (JPS) pemberdayaan masyarakat terdampak Covid-19 dari Kementerian
              Ketenagakerjaa  di  Kabupaten  Banyumas.  "Kajari  Purwokerto  kemarin  sudah  ekspos  internal
              kasus itu, dan langsung penetapan tersangka. Ada dua tersangka, AM (26) dan MT (37)," kata
              Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Priyanto didampingi Kajari Purwokerto Sunarwan, usai
              peletakan batu pertama pembangunan Perumahan Adhiyaksa Recidence di Desa Karanggintung
              Kecamatan Sumbang. Rabu (17/3).



              DUA TERSANGKA TIDAK DITAHAN

              PURWOKERTO - Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto menetapkan dua tersangka kasus dugaan
              korupsi program jaring pengaman sosial (JPS) pemberdayaan masyarakat terdampak Covid-19
              dari Kementerian Ketenagakerjaa di Kabupaten Banyumas.

              "Kajari Purwokerto kemarin sudah ekspos internal kasus itu, dan langsung penetapan tersangka.
              Ada dua tersangka, AM (26) dan MT (37)," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Priyanto
              didampingi Kajari Purwokerto Sunarwan, usai peletakan batu pertama pembangunan Perumahan
              Adhiyaksa Recidence di Desa Karanggintung Kecamatan Sumbang. Rabu (17/3).

              Menurut  Kajati,  kasus  tersebut  naik  ke  penyidikan  karena  sejak  tahun  2020  sudah  banyak
              mengingatkan masyarakat dan birokrasi pemerintahan untuk patuh pada aruran saat mengelola
              uang  negara.  Setahun  itu,  pihaknya  fokus  ke  upaya  pencegahan-pencegahan  terjadinya
              penyalagu-naan program bantuan sosial maupun JPS.

              "Di wilayah Kejari  Purwokerto terdapat sejumlah  kelompok masyarakat yang  disalahgunakan
              dananya dan ini sedang ditangani," katanya.

              Pihaknya memberi kewenangan penuh ke Kajari Purwokerto melalui penyidiknya meningkatkan
              kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan supaya kerugian-kerugian negara dapat
              diselmatkan.

              Kajari Purwokerto Sunarwan mengatakan, dua tersangka tersebut ditetapkan pada hari Selasa
              (16/3) setelah pihaknya melaksanakan ekspos internal dan dilaporkan ke Kajati.

              "Sementara tersangkanya baru dua, dan tidak kita tahan karena selama pemeriksaan mereka
              kooperatif" katanya.

              Disinggung kemungkinan muncul tersangka lain. Sunarwan mengatakan. untuk sementara masih
              mengumpulkan  alat  bukti.  Penambahan  tersangka  lain,  kata  dia,  ini  tergantung  dari  hasil
              pengumpulan alat bukti.

              " Yang jelas sudah ada dua tersangka yang kami tetapkan, namun sementara belum ditahan."
              katanya menegaskan.

              Kerugian Negara

              Terkait  potensi  kerugian  negara,  menurut  Kajari,  berdasarkan  penghitungan  terdapat
              penambahan sekitar Rp 200 juta, yakni dar i kisaran Rp 1,920 miliar menjadi Rp 2,120 miliar.

              Tambahn uang Rp 200juta tersebut. jelas dia. merupakan liasil penyitaan lanjutan yang dilakukan
              pada liari Selasa (16/3). Uang tersebut disita masing-masing Rp 160 juta dari tersangka AM dan
              Rp 40 juta dari tersangka MT.


                                                           244
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250