Page 235 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 235

"Bagaiman mungkin di Jakarta upah naiknya Rp 37 ribu sebulan? dibagi 30 hari Rp 1.250. Kita
              naik upahnya sehari, ke toilet aja nombok. Ke toilet kan Rp 2 ribu. Setengah harga toilet," kritik
              Said saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Rabu (8/12/2021).

              Said heran, mengapa Jakarta yang menjadi para meter kota lainnya memiliki kenaikan yang
              begitu  rendah.  Bahkan, tidak  sampai  1  persen dari  besaran  upah  sebelumnya.  Padahal,  jika
              melihat Indonesia dalam deretan negara G-20, Indonesia masuk negara terkaya ketujuh setelah
              Prancis dan Inggris.

              "Indonesia negara G-20, negara terkaya nomer 7. Naik upahnya sehari setengah harga toilet.
              Itu kita persoalkan," tegas Said.

              Dalam penjelasan yang disampaikan Anies beberapa waktu lalu, kenaikan upah buruh di DKI
              untuk 2022 bukan tanpa sebab. Anies mengacu tata aturan penghitungan upah berdasarkan
              ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta formula yang ada
              dalam Pasal 26 dan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
              yang berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 tahun.

              Kendati saat ini, beleid cipta kerja sudah divonis Mahkamah Konstitusi cacat formil. Sehingga,
              kelompok  buruh  mempertanyakan  apakah  aturan  penghitungan  masih  menggunakan  beleid
              cipta kerja atau tidak.
              "Harapan kami, gubernur harus punya keberanian, PP No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
              (turunan dari Beleid Cipta Kerja) yang jadi rujukan penentuan upah minimum kabupaten/kota
              jelas strategis. Karenanya tidak usah dipakai jadi silakan Gubernur tak usah nunggu pemerintah
              pusat karena keputusan MK itu mengikat," Said menandasi.











































                                                           234
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240