Page 247 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 247
Judul Mulai Ricuh, Tarik Kawat Penyekat, Massa Buruh Paksa Maju ke
Gedung MK, Selanjutnya Tagih Janji Anies Baswedan
Nama Media poskota.co.id
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://poskota.co.id/2021/12/08/mulai-ricuh-tarik-kawat-penyekat-
massa-buruh-paksa-maju-ke-gedung-mk-selanjutnya-tagih-janji-anies-
baswedan
Jurnalis Dimas Chandra Permana
Tanggal 2021-12-08 16:03:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Aksi unjuk rasa serikat buruh yang menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) minimal
10 persen, serta tagih janji Gubernur, Anies Baswedan yang akan lakukan peninjauan ulang UMP
DKI Jakarta pada Rabu (8/12/2021) siang terpantau mulai ricuh. Massa buruh yang ingin
melanjutkan aksinya ke gedung Makhamah Konstitusi (MK) untuk meminta penjelasan MK terkait
uji formil Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker).
MULAI RICUH, TARIK KAWAT PENYEKAT, MASSA BURUH PAKSA MAJU KE GEDUNG
MK, SELANJUTNYA TAGIH JANJI ANIES BASWEDAN
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aksi unjuk rasa serikat buruh yang menuntut kenaikan Upah
Minimum Provinsi (UMP) minimal 10 persen, serta tagih janji Gubernur, Anies Baswedan yang
akan lakukan peninjauan ulang UMP DKI Jakarta pada Rabu (8/12/2021) siang terpantau mulai
ricuh.
Massa buruh yang ingin melanjutkan aksinya ke gedung Makhamah Konstitusi (MK) untuk
meminta penjelasan MK terkait uji formil Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker).
Tersekat oleh adanya kawat berduri yang dipasang oleh pihak kepolisian di bawah Jembatan
Penyeberangan Orang (JPO) dekat Patung Kuda Arjawinangun, Jakarta.
Karena penyekatan tersebut pulalah yang menyebabkan massa buruh berbuah gegabah, yakni
dengan menarik kawat berduri tersebut agar jalur menuju gedung MK terbuka.
Melihat situasi yang mulai tidak kondusif, aparat yang berjaga pun merespon dengan berupaya
berdiplomasi melalui pengeras suara yang terpasang pada salah satu mobil kepolisian meminta
massa buruh untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
246

