Page 250 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 250

Hal itu dikemukakan Yunan Chandra kepada {KP} Selasa (7/12)2021) menyikapi tuntutan dan
              harapan buruh yang meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2022 sebesar 10
              persen. Sementara pemerintah memutuskan kenaikan rata- rata hanya 1.09 persen.

              Ia  menilai,  berbagai  program  pemerintah  membantu  para  pelaku  UMKM  diakui  juga  cukup
              signifikan dalam rangka membangkitkan kembali pemulihan perekonomian akibat dampak Covid-
              19.

              Namun demikian Yunan Chandra menandaskan, kebijakan itu juga haruslah dimbangi kebijakan
              lainnya. Salah satunya menaikkan upah buruh secara lebih profesional.

              Sebaliknya lanjut Yunan Chandra, jika kenaikan UMP rendah, maka daya beli masyarakat akan
              turun.

              ” Dampaknya upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali terhadap pemulihan ekonomi
              tidak berhasil secara signifikan,” ujar anggota dewan dari Partai Nasdem ini.

              Lebih jauh Yunan Chandra mengakui, bahwa penetapan rata-rata UMP tahun 2022 yang dinilai
              oleh  buruh  tidak  sesuai  sebagaimana  diharapkan  tidak  terlepas  dari  konsekuensi  kinerja
              perusahaan yang masih rendah dan belum pulih seutuhnya dari dampak pandemi Covid-19.

              Atas  alasan  itulah  menurut  penilaiannya,  penetapan  kenaikan  rata-rata  UMP  2022  masih
              berdasarkan indikator di tengah masih mewabahnya ancaman pandemi Covid-19 tahun 2021.

              ” Namun terlepas itu semua meski kenaikannya hanya sekitar 1,09 persen perusahaan wajib
              membayar  upah  atau  gaji  buruh  sesuai  aturan  yang  telah  ditetapkan  mulai  tahun  depan,”
              demikian kata Yunan Chandra. (nid/K-3)












































                                                           249
   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255