Page 394 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 394
Iqbal memohon kepada Anies Baswedan agar segera mengubah formulasi UMP 2022 DKI Jakarta
yang hanya naik Rp 37.749 atau sekitar 0,8 persen saja dari tahun sebelumnya menjadi Rp
4.453.935.
"Harapannya, saat aksi buruh pada 8 Desember 2021, bapak Gubernur Anies Baswedan sudah
merevisi UMP DKI 2022 dan mengumumkan nilai kenaikan yang baru," pinta dia.
Untuk diketahui, Anies sempat menemui serikat buruh yang menggelar aksi demo di depan
Gedung Balaikota DKI Jakarta pada 29 November 2021 lalu.
Di hadapan para buruh, Anies mengaku terpaksa menandatangani Surat Keputusan (SK) tentang
UMP DKI Jakarta 2022 pada 20 November 2021.
"Perlu saya sampaikan, tanggal 20 (SK) harus dikeluarkan, kenapa? Karena ketentuan
mengharuskan harus keluar keputusan gubernur sebelum tanggal 20. Bila tidak, maka jadinya
melanggar," ucap Anies.
"Kami terpaksa keluarkan keputusan gubernur ini, karsna bila tidak dikeluarkan, kami dianggap
melanggar. Tapi, kami bilang ini tidak cocok dengan situasi di Jakarta," sambungnya.
Anies lantas mengklaim dirinya telah bersurat kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
untuk meninjau kembali formula penghitungan UMP 2022.
"Kami pun berpandangan ini angka yang terlalu kecil untuk buruh di Jakarta," sebut dia.
Adapun dalam surat bernomor 533/-085.15, Anies menilai kenaikan UMP 2022 tidak memenuhi
azas keadilan. Sebab, inflasi Jakarta pada tahun ini mencapai 1,14 persen, lebih besar dar
kenaikan UMP DKI sebesar 0,8 persen.
"Berkenan dengan itu, dengan hormat kami mengusulkan dan mengharapkan ibu Menteri
(Ketenagakerjaan) meninjau kembali formula penetapan UMP sebagaimana diatur dalam PP
Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan agar dapat memenuhi asas keadilan dan hubungan
industrial yang harmonis, sehingga kesejahteraan buruh dapat terwujud," tulis Anies.
393

