Page 429 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 429
Hal tersebut menjadi salah satu poin yang disampaikan Ida dalam pertemuan dengan Menteri
Sumber Daya Manusia Malaysia, Datuk Seri M. Saravanan, di ruang kerjanya, Kantor Kemnaker
Jakarta, Selasa kemarin.
Pertemuan kedua pejabat negara tetangga tersebut bertujuan membahas isu-isu terkait
negosiasi tentang nota kesepahaman penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) domestik
atau Memorandum of Understanding (MoU) for the Recruitment of Domestic Workers from
Indonesia.
Dalam pertemuan selama 60 menit tersebut, Ida Fauziyah juga berpendapat tim teknis kedua
negara perlu segera berunding kembali dan mempercepat penyelesaian draft MoU penempatan
PMI sektor domestik ke Malaysia melalui skema One Channel System, yang merupakan integrasi
dari aplikasi online SIAPKERJA (termasuk di dalamnya aplikasi SISKOPMI) milik Indonesia dan
aplikasi online Foreign Workers Centralized Management System (FWCMS) milik Malaysia.
Ida juga meminta Malaysia mempertimbangkan usulan Indonesia terutama terkait dengan
batasan satu PMI untuk satu jenis pekerjaan dalam satu rumah tangga dan usulan jumlah gaji
awal.
Pemerintah Indonesia, lanjutnya, mendukung upaya Pemerintah Malaysia untuk melakukan
perbaikan menyeluruh terhadap sistem pelindungan dan kesejahteraan PMI.
Di samping itu, pemerintah mendorong penyelesaian MoU Penempatan dan Pelindungan Pekerja
Domestik akibat adanya sorotan internasional terhadap ketidakseriusan komitmen Pemerintah
Malaysia dalam memerangi Perdagangan Orang (Tier 3 List Laporan Amerika Serikat).
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Pemerintah Indonesia akan menyelesaikan terlebih dahulu
MoU Penempatan dan Perlindungan Pekerja Domestik sebelum membuka penempatan PMI ke
Malaysia," kata Ida.
Adapun Datuk Seri M. Saravanan menegaskan Malaysia mengusulkan dilakukan pertemuan
bilateral pada 14 Desember 2021 di Indonesia, untuk mendiskusikan sekaligus penyelesaian draft
MoU Penempatan dan Pelindungan Pekerja Domestik beserta Lampiran.
428

