Page 447 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 447
Judul Dianggap Sakiti Hati Buruh, Gubernur Banten Dituntut Minta Maaf
secara Terbuka
Nama Media rmol.id
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://nusantara.rmol.id/read/2021/12/08/514501/dianggap-sakiti-
hati-buruh-gubernur-banten-dituntut-minta-maaf-secara-terbuka
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-12-08 09:07:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Tangerang Selatan (Tangsel) meminta kepada
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) untuk mengklarifikasi ucapannya yang menyakiti hati para
buruh. WH dituntut untuk meminta maaf secara terbuka. WH dianggap tak berpihak kepada para
buruh. Pasalnya, WH malah meminta para pengusaha untuk mencari tenaga kerja baru yang
mau menerima upah sesuai penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Provinsi Banten.
DIANGGAP SAKITI HATI BURUH, GUBERNUR BANTEN DITUNTUT MINTA MAAF
SECARA TERBUKA
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Tangerang Selatan (Tangsel) meminta kepada
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) untuk mengklarifikasi ucapannya yang menyakiti hati para
buruh. WH dituntut untuk meminta maaf secara terbuka.
WH dianggap tak berpihak kepada para buruh. Pasalnya, WH malah meminta para pengusaha
untuk mencari tenaga kerja baru yang mau menerima upah sesuai penetapan Upah Minimum
Kota (UMK) Provinsi Banten.
"Kami minta Pak Gubernur Banten harus mengklarifikasi ucapannya di media dan meminta maaf
kepada seluruh pekerja/buruh di Banten," tegas Sekretaris SPSI Tangsel, Vanny Sompie, kepada
Kantor Berita RMOL Banten, Selasa (7/12).
Lanjut Vanny, jika WH tidak mengklarifikasi, seluruh serikat pekerja akan mengultimatum WH.
"Sementara ini masih kami koordinasikan. Yang jelas akan ada respons dari kami terhadap
pernyataan Gubernur Banten tersebut," ucapnya.
Masih kata Vanny, para buruh sebelumnya telah menggeruduk Kantor Gubernur Banten untuk
merevisi SK tentang UMK di Provinsi Banten.
Namun, para buruh tidak berhasil bertemu WH ataupun jajarannya mengenai penetapan UMK.
446

