Page 142 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 142

Paparan itu diungkap dalam rapat kerja bersama seluruh anggota Komite III DPD di Komplek
              Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa (31/8). Di hadapan Ketua DPD LaNyalla, Ketua Komite
              III  DPD  Sylviana  Murni,  serta  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Pekerja  Migran  Indonesia  (APPMI)
              Muazzim Akbar, Ida mengatakan bahwa berdasarkan Kepmenaker Nomor 151 Tahun 2020, saat
              ini pihaknya telah menghentikan sementara penempatan PMI pada masa pandemi.

              "Kepmen ini lahir 20 Maret 2020, Kepmen ini benar-benar untuk menyelamatkan jiwa, memutus
              mata rantai penyebaran baik nasional maupun secara global," ujar Ida.

              Ida  mengungkapkan,  penghentian  sementara  PMI  berhubungan  dengan  kebijakan  negara
              penempatan  yang  memperketat  masuknya  WNA,  mengetatkan  visa,  ketentuan  keharusan
              karantina  dan  syarat  bukti  bebas  Covid-19,  hingga  akses  moda  transportasi  yang  sangat
              terbatas.

              "Semua  itu  menjadikan  biaya  sangat  tinggi,  karena  harus  transit  ke  bebarapa  negara  dan
              melakukan karantina," kata Ida.
              Sementara itu, dasar perlindungan bagi calon PMI di masa pandemi tertuang dalam UU Nomor
              18  Tahun  2017  pasal  32,  dengan  pertimbangan  bahwa  Covid-19  adalah  penyakit  menular,
              sekaligus menindaklanjuti Permen Nomor 17 Tahun 2019.

              Lebih lanjut, Ida memaparkan berbagai upaya perlindungan yang dilakukan pemerintah terhadap
              PMI di masa pandemi di hadapan para senator, antara lain berupa koordinasi dengan perwakilan
              Indonesia (Atnaker), penyerahan bantuan masker, hingga mengeluarkan imbauan untuk tidak
              mudik.

              Selain  itu,  pemerintah  juga  melindungi  PMI  yang  ditempatkan  di  negara  yang  menerapkan
              lockdown,  yakni  melalui  sejumlah  langkah  yang  dijalankan  bersama  Atnaker,  mencakup
              komunikasi dengan unsur atau agensi. Bagi PMI habis kontrak dapat dibantu fasilitas untuk tetap
              tinggal, sedangkan PMI yang mungkin diperpanjang akan diberikan pilihan waktu kerja, tetap
              menerima upah sesuai aturan atau kesepakatan para pihak.

              "Ketiga, memastikan protokol WHO di tempat kerja dan di tempat istirahat," kata Ida Fauziyah
              didampingi Dirjen Binapenta & PKK Suhartono, Dirjen Binwasnaker & K3 Haiyani Rumondang,
              dan Dirjen PHI Jamsos Indah Anggoro Putri.
              Adapun upaya pelindungan PMI di dalam negeri (setelah bekerja) pada masa pandemi berupa
              koordinasi  kementerian/lembaga  terkait  penanganan  pemulangan  PMI  ke  daerah  asal.
              Kemudian,  berkoordinasi  dengan  Kemenkes  terkait  permohonan  pemeriksaan  kesehatan  di
              debarkasi Indonesia bagi PMI pulang.

              Lalu, berkoordinasi dengan Disnaker agar Petugas Desa Migran Produktif di desa aktif membantu
              pemerintah desa mengantisipasi kepulangan PMI. Keempat, pemberian bantuan pemberdayaan
              tenaga kerja melalui program inkubasi bisnis dan tenaga kerja mandiri.
              (rea)














                                                           141
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147