Page 146 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 146

Ringkasan

              Pemerintah Indonesia menyodorkan empat isu prioritas untuk diusung Presidensi Indonesia di
              ajang G20 Tahun 2022 untuk bidang Ketenagakerjaan dengan tajuk 'Improving the Employment
              Condition  to  Recover  Together'  (Memperbaiki  Kondisi  Ketenagakerjaan  untuk  Kembali  Pulih
              Bersama). Keempat isu priortas tersebut yang akan diajukan dalam forum G20 tersebut yakni
              (Penciptaan Lapangan Kerja yang Berkelanjutan dalam Menghadapi Perubahan Dunia Kerja);
              (Pasar Tenaga Kerja Inklusif dan Kuota Kerja bagi Penyandang Disabilitas).



              SAMBUT PRESIDENSI G20 TAHUN 2022, KEMNAKER AGENDAKAN 4 ISU PRIORITAS

              Pemerintah Indonesia menyodorkan empat isu prioritas untuk diusung Presidensi Indonesia di
              ajang G20 Tahun 2022 untuk bidang Ketenagakerjaan dengan tajuk 'Improving the Employment
              Condition  to  Recover  Together'  (Memperbaiki  Kondisi  Ketenagakerjaan  untuk  Kembali  Pulih
              Bersama).

              Keempat isu priortas tersebut yang akan diajukan dalam forum G20 tersebut yakni (Penciptaan
              Lapangan Kerja yang Berkelanjutan dalam Menghadapi Perubahan Dunia Kerja); (Pasar Tenaga
              Kerja Inklusif dan Kuota Kerja bagi Penyandang Disabilitas).

              Kemudian,  (Pengembangan  Kapasitas  Manusia  untuk  Pertumbuhan  Produktivitas  yang
              Berkelanjutan); dan (Perlindungan Tenaga Kerja Adaptif terhadap Perubahan Dunia Kerja).
              Hal  itu  disampaikan  Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Anwar  Sanusi,  saat
              membuka Rapat Koordinasi Pembahasan Substansi Persiapan Pertemuan Kelompok Kerja Bidang
              Ketenagakerjaan G20 Presidensi Indonesia 2022 di Jakarta, Selasa (31/8).

              "Kita semua sudah melalui banyak diskusi dalam rangka kurasi, pengayaan, dan pemantapan
              keempat  isu  tersebut  untuk  bisa  sampai  ke  hari  ini,"  ujar  Sekretaris  Jenderal  Kementerian
              Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Rabu (1/9).

              Anwar menambahkan, sejalan empat isu prioritas tersebut, maka diperlukan pendekatan dan
              sasaran  kebijakan  yang  bertujuan  untuk  menciptakan  pasar  kerja  yang  berkelanjutan  dan
              inklusif.

              Serta  meningkatkan  kompetensi  dan  keterampilan  angkatan  kerja;  serta  memastikan
              perlindungan yang adaptif bagi semua pekerja di masa pemulihan dan era otomatisasi.

              "Pendekatan lainnya yakni meningkatkan aksi kolektif global dalam rangka pemulihan sektor
              ketenagakerjaan akibat pandemi," ujar Anwar.

              Lebih  lanjut  Anwar  mengatakan,  pandemi  Covid-19  telah  mempengaruhi  kondisi
              ketenagakerjaan  secara  global.  Kondisi  ini  menyebabkan  peningkatan  kehilangan  jam  kerja
              sebesar 8,8 persen atau setara dengan 225 juta pekerjaan penuh waktu.
              "ILO  memperkirakan  bahwa  pengangguran  global  meningkat  sebesar  33  juta  dan  tingkat
              pengangguran meningkat sebesar 1,1 persen," terang dia.

              Tantangan besar lainnya, lanjut Anwar, adalah perubahan pasar tenaga kerja karena revolusi
              industri dan transformasi teknologi. Banyak ahli melihat pandemi Covid-19 telah secara masif
              mempercepat  proses  otomatisasi  melalui  transisi  digital  dan  penyesuaian  terhadap  proses
              produksi.




                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151