Page 144 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 144

MENAKER PAPARKAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN KEPADA DPD

              INFO NASIONAL- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan kebijakan dan
              program pelindungan (PMI) pada masa adaptasi kebiasaan baru di negara penempatan kepada
              seluruh Anggota Komite III DPD RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Agustus
              2021.

              Raker dibuka Ketua DPD RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti dan dipimpin oleh Ketua Komite III DPD
              RI, Sylviana Murni serta dihadiri Ketua Asosiasi Pengusaha (APPMI), Muazzim Akbar,Menaker Ida
              mengatakan sesuai Kepmenaker Nomor 151 Tahun 2020, pihaknya telah melakukan penghentian
              sementara penempatan PMI di masa pandemi Covid-19.

              "Kepmen ini lahir 20 Maret 2020. Kepmen ini benar-benar untuk menyelamatkan jiwa, memutus
              mata rantai penyebaran baik nasional maupun secara global," ujarnya.

              Menurutnya, penghentian sementara PMI ini juga terkait kebijakan negara penempatan yang
              melakukan pembatasan masuknya WNA, pengetatan visa, keharusan karantina dan bukti bebas
              Covid-19, dan limitasi moda transportasi karena tak ada akses ke negara-negara penempatan.

              "Semua  itu  menjadikan  biaya  sangat  tinggi,  karena  harus  transit  ke  beberapa  negara  dan
              melakukan karantina," katanya.

              Dasar pelindungan calon PMI pada masa pandemi dilatarbelakangi dari pasal 32 UU Nomor 18
              Tahun  2017,  karena  pertimbangan  keamanan  Covid-19  sebagai  penyakit  menular  dan
              menindaklanjuti Permen Nomor 17 Tahun 2019.

              "Kepmen ini dikeluarkan setelah koordinasi dan masukan antar kementerian," ujar Ida.

              Kepada para Senator, Ida menjelaskan berbagai upaya pelindungan pemerintah kepada PMI
              pada masa pendemi, yakni dengan koordinasi melalui perwakilan RI (Atase Ketenagakerjaan),
              memberikan bantuan masker, hingga imbauan tidak mudik. Selain itu, pemerintah juga berupaya
              memberikan  pelindungan  PMI  di  luar  negeri  pada  negara  penempatan  yang  menerapkan
              lockdown dengan melakukan tiga langkah.Pertama, komunikasi dengan unsur maupun agency.
              Bagi PMI habis kontrak dapat dibantu tetap tinggal.

              Kedua,  PMI  diberikan  pilihan  waktu  kerja  dan  tetap  menerima  upah  sesuai  aturan  atau
              kesepakatan para pihak. Semua langkah tersebut dikoordinasikan oleh Atase Ketenagakerjaan
              sebagai perwakilan RI.
              "Ketiga, memastikan protokol WHO di tempat kerja dan di tempat istirahat," kata Ida.

              Sedangkan upaya pelindungan PMI di dalam negeri (setelah bekerja) pada masa pandemi, yakni
              koordinasi Kementerian/Lembaga terkait penanganan pemulangan PMI ke daerah asal.Kedua,
              berkoordinasi  dengan  Kemenkes  terkait  permohonan  pemeriksaan  kesehatan  di  debarkasi
              Indonesia bagi PMI yang pulang.

              Ketiga,  berkoordinasi  dengan  Disnaker  agar  Petugas  Desa  Migran  Produktif  di  desa  aktif
              membantu  Pemerintah  Desa  mengantisipasi  PMI  pulang.  Keempat,  pemberian  bantuan
              pemberdayaan tenaga kerja melalui program inkubasi bisnis dan tenaga kerja mandiri.









                                                           143
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149