Page 37 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 37

Dialog ini membahas strategi menciptakan Zero Tolerance for Harassment di dunia kerja. Adanya
              perbedaan relasi kekuasaan antarabawahan dan atasan, kerap menimbulkan kasus kekerasan
              dan  pelecehan  di  dunia  kerja.  Mirisnya,  perempuan  menjadi  kelompok  yang  rentan  menjadi
              korban.

              Putri  mengatakan,  Kemenaker  di  bawah  kepemimpinan  Menaker  Ida  Fauziyah  menaruh
              perhatian  yang  besar  terhadap  peningkatan  pelindungan  hak-hak  bekerja  bagi  pekerja
              perempuan.  Hal  ini  mengingat  masih  terjadinya  diskriminasi  pekerja  perempuan  dalam
              hubungan  kerja,  yang  membuat  hubungan  Industrial  yang  tidak  kondusif.  “Dalam  rangka
              peningkatan pelindungan dan perhatian hak-hak bekerja bagi perempuan Ditjen PHI dan Jamsos,
              menyelenggarakan  Dialog  Kesetaraan  Upah  dan  perlindungan  hak-hak  lainnya  bagi  pekerja
              perempuan di tempat kerja,” kata Putri.

              Hal  ini  menurutnya  akan  berpengaruh  pada  tingkat  capaian  kesejahteraan  pekerja  dan
              keluarganya. Oleh karena itu, perlu adanya kepedulian bersama demi mewujudkan kenyamanan
              bekerja melalui pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja, khususnya bagi
              pekerja perempuan.
              Pelaksanaan pelindungan bagi pekerja perempuan di tempat kerja perlu dilakukan pengawasan
              dari  Pemerintah.  Sebab,  menurut  Dirjen  Putri,  masih  terdapat  pemberian  hak-hak  pekerja
              perempuan  yang  tidak  sama  dengan  pekerja  laki-laki,  meskipun  mempunyai  tanggungjawab
              yang sama seperti hak cuti, tunjangan keluarga, fasilitas ataupun jaminan sosial yang berbeda.
              “Undang-undang  telah  menegaskan  bahwa  setiap  pekerja  dilindungi  hak-haknya  atas
              keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan
              harkat dan martabat manusia,” jelasnya.

              Selain instrumen dan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menekan angka
              kekerasan seksual terhadap pekerja perempuan, Staf Ahli Kementerian Ketenagakerjaan, Dita
              Indah  sari,  mendorong  agar  Surat  Edaran  Menteri  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  No.
              SE.03/MEN/IV/2011 tentang Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja untuk
              dinaikkan menjadi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan agar lebih kuat.

              “Dengan  menjadi  Permenaker,  maka  RUU  Penghapusan  Kekerasan  Seksual  dapat  lebih  kuat
              pengesahannya.  Kalau  masih  berupa  Surat  Edaran  agak  sulit  disahkan  karena  lebih  bersifat
              imbauan. Selain itu Kemnaker juga telah memfasilitasi Komitmen Bersama Konfederasi serikat
              Pekerja dan Apindo keoada DPR agar segera mengesahkan RUU PKS (Penghapusan Kekerasan
              Seksual) pada 30 April lalu” ungkap Dita.



























                                                           36
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42