Page 42 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 42

bebas  Covid-19,  dan  limitasi  moda  transportasi  karena  tak  ada  akses  ke  negara-negara
              penempatan.
              "Semua  itu  menjadikan  biaya  sangat  tinggi,  karena  harus  transit  ke  beberapa  negara  dan
              melakukan karantina," kata Ida Fauziyah.

              Dasar pelindungan Calon PMI pada masa pandemi Covid-19 ini yakni pasal 32, UU Nomor 18
              Tahun  2017,  karena  pertimbangan  keamanan  Covid-19  sebagai  penyakit  menular  dan
              menindaklanjuti Permen Nomor 17 Tahun 2019.

              "Kepmen ini dikeluarkan setelah koordinasi dan masukan antar Kementerian," ucap Menaker
              melanjutkan.

              Kepada para Senator, Menaker menjelaskan berbagai upaya pelindungan pemerintah kepada
              PMI pada masa pendemi COVID-19, yakni dengan koordinasi dengan perwakilan RI (Atnaker),
              memberikan bantuan masker, hingga imbauan tidak mudik/pulang.

              Selain itu, pemerintah juga berupaya memberikan pelindungan PMI di luar negeri pada negara
              penempatan  yang  menerapkan  lockdown,  yakni dengan  berkoordinasi  dengan  perwakilan  RI
              (Atnaker) untuk melakukan tiga langkah.

              Pertama,  komunikasi  dengan  unsur  maupun  agency.  Bagi  PMI  habis  kontrak  dapat
              dibantu/fasilitasi  tetap  tinggal.  Sedangkan  PMI  yang  dimungkin  PMI  diberikan  pilihan  waktu
              kerja, tetap menerima upah/gaji sesuai aturan ataun atau kesepakatan para pihak.
              "Ketiga, memastikan protokol WHO di tempat kerja dan di tempat istirahat," kata Menaker Ida
              Fauziyah  didampingi  Dirjen  Binapenta  &  PKK  Suhartono,  Dirjen  Binwasnaker  &  K3  Haiyani
              Rumondang dan Dirjen PHI Jamsos Indah Anggoro Putri.

              Sedangkan upaya pelindungan PMI di dalam negeri (setelah bekerja) pada masa pandemi Covid-
              19 yakni koordinasi Kementerian/Lembaga terkait penanganan pemulangan/kepulangan PMI ke
              daerah asal.

              Kedua, koordinasi dengan Kemenkes terkait permohonan pemeriksaan kesehatan di debarkasi
              Indonesia  bagi  PMI  pulang.  Ketiga,  koordinasi  dengan  Disnaker  agar  Petugas  Desa  Migran
              Produktif  di  desa  aktif  membantu  Pemerintah  Desa  mengantisipasi  PMI  pulang.  Keempat,
              pemberian  bantuan pemberdayaan  tenaga  kerja  melalui  program  inkubasi  bisnis  dan  tenaga
              kerja mandiri.***.


























                                                           41
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47