Page 62 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 62

Pendekataan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaraan perusahaan untuk mendaftar WLKP
              tidak hanya berdasarkan kewajiban semata, namun berdasarkan kebutuhan perusahaan akan
              pentingnya WLKP.

              Dirjen  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  K3  (Binwasnaker  dan  K3)  Kemenaker
              Haiyani  Rumondang  mengatakan  bahwa  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  telah
              mencanangkan 9 Lompatan Besar Kemenaker, di mana salah satu poinnya adalah reformasi
              pengawasan ketenagakerjaan.

              "Melalui  reformasi  birokrasi  ini,  kami  ingin  mengubah  pendekatan  dalam  mensosialisasikan
              WLKP, agar WLKP tidak dianggap sebagai sebuah kewajiban, tetapi WLKP menjadi sesuatu yang
              bermanfaat dan benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan itu sendiri," kata Dirjen Haiyani di
              Jakarta, Rabu (1/9).

              Sementara Direktur Bina Pemeriksaan Norma Hukum Ketenagakerjaan (Binariksa) Kemenaker
              Yudi  Adiratna  mengatakan  reformasi  pengawasan  ketenagakerjaan  sangat  diperlukan  untuk
              meningkatkan     kepatuhan    stakeholders   dalam    mengimplementasikan      norma-norma
              ketenagakerjaan, termasuk kepatuhan perusahaan dalam mendaftar WLKP.

              Oleh  karena  itu,  sosialisasi  WLKP  yang  dilakukan  pihaknya  saat  ini  tidak  lagi  fokus  pada
              kewajiban pengusaha dalam mendaftarkan perusahaannya di WLKP, namun pada kemanfaatan
              yang didapat perusahaan manakala telah didaftarkan di WLKP.

              "Kita  harus  mengubah  mindset,  pemerintah  harus  mengubah  gayanya,  kalau  gayanya  gaya
              paksa  itu  sudah  nggak  jamannya,"  kata  Yuli  Adiratna  pada  acara  Sosialisasi  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan di Perusahaan yag dilaksanakan secara hybrid di Bandung, Selasa (31/8).

              Yuli Adiratna menuturkan kepatuhan perusahaan dalam mendaftar WLKP masih rendah.

              Dari  26  juta  perusahaan  secara  nasional,  baik  perusahaan  besar,  menengah,  maupun  kecil,
              hanya 359.703 perusahaan yang telah mendaftarkan diri di WLKP.

              Menurut  dia,  pendekatan  kemanfaatan  dan  keuntungan  yang  didapat  perusahaan  setelah
              mendaftar WLKP harus lebih ditekankan.

              Perusahaan yang telah melakukan pendaftaran di WLKP, maka secara otomatis akan terdaftar
              dalam database Kemenaker.

              Kemudian, nantinya akan digunakan oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih
              baik berkaitan dengan ketenagakerjaan kepada masyarakat umum ataupun kelembagaan.

              "Ini menjadi tantangan bagi kami, bagaimana memudahkan perusahaan melaporkan dan merasa
              ada manfaatnya. Jangan hanya terpaksa," ujar Yuli.

              (jpnn).
















                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67