Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JUNI 2019
P. 40
Lalu kedua, capacity building di bidang penelitian ketenagakerjaan terkait future of
work. Ketiga, sharing best practices terkait penerapan sosial dialog sebagai respons
terhadap digitalisasi dan Industri 4.0.
"Indonesia menyampaikan penghargaan atas kerja sama dan inisiasi pemerintah
Swiss dalam pembentukan kerja sama bilateral di bidang ketenagakerjaan yang
diimplementasikan melalui MoU ini," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (19/6/2019).
Dia juga mengapresiasi Pemerintah Swiss yang selama ini menjalin kerja sama
dengan Indonesia melalui proyek-proyek Kantor ILO Jakarta seperti, Better Work
dan Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE).
Kerja sama tersebut dinilainya telah banyak membantu peningkatan kapasitas
pekerja dan pengusaha di Indonesia.
"Harapannya, kerja sama ini dapat terus berlanjut pada masa depan dalam platform
ILO Cooperation Development, sebagai respons terhadap digitalisasi dan future of
work," kata Hanif.
Selain itu, dia juga berharap agar implementasi perjanjian EFTA-Indonesia CEPA
dapat segera direalisasikan pada tahun depan. Kerja sama ini mencakup
perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual,
pembangunan berkelanjutan, ketentuan asal dan bea cukai, fasilitasi perdagangan,
pengamanan perdagangan, persaingan usaha, legal, serta kerja sama dan
pengembangan kapasitas.
"Setelah hampir 8 tahun sebelum akhirnya dinyatakan selesai secara substantif
dalam pertemuan di Bali November 2018, dan dideklarasikan final oleh para Menteri
Perdagangan pada 23 November 2018 di Jenewa, Swiss," tuturnya.
Penandatanganan MoU ini antara Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia M.
Hanif Dhakiri dan Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian
Konfederasi Swiss H.E. Guy Parmelin selepas pidato Menaker di Forum Konferensi
Perburuhan Internasional ke-108.
Page 39 of 63.

