Page 191 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2021
P. 191
"Kesepakatan dalam Perjanjian Bersama ini merupakan murni hasil kesepakatan antara para
pihak yaitu FSPPB dengan Direksi PT. Pertamina (Persero) tanpa ada intervensi dari pihak
manapun termasuk namun tidak terbatas juga dari Komisaris PT Pertamina (Persero)," kata dia.
Ia mengungkapkan, setelah adanya kesepakatan yang dilakukan serikat pekerja mengucapkan
terima kasih kepada seluruh jajaran Direksi PT Pertamina (Persero) yang telah menunjukkan
itikad baik untuk memperbaiki sumbatan komunikasi serta berkomitmen menciptakan hubungan
industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
Pihaknya juga berterima kasih kepada Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker yang telah memediasi proses perundingan dan
berkomitmen mengawal implementasi hasil PB.
"Dalam kesempatan ini FSPPB ingin meluruskan isu yang berkembang bahwa perjuangan FSPPB
hanya terkait dengan kesejahteraan pekerja saja adalah tidak benar, termasuk isu-isu lainnya
yang tidak berasal dari rilis resmi FSPPB adalah berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,"
tandas dia.
"Kepada Seluruh Rakyat Indonesia, FSPPB meminta maaf atas ketidaknyamanannya terkait
rencana aksi industrial FSPPB. Pekerja Pertamina siap untuk terus menjaga suplai energi di
seluruh pelosok tanah air serta tetap berkomitmen dalam menjaga Kedaulatan Energi Nasional,"
lanjutnya.
Sebelumnya, Kemenaker memastikan aksi mogok yang rencanannya akan dilakukan karyawan
PT Pertamina (Persero) pada Rabu, 29 Desember 2021 batal dilakukan. Dirjen Pembinaan
Hubungan Industrial dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri menjelaskan, pihaknya berhasil
memediasi kisruh yang terjadi antara Direksi PT Pertamina (Persero) dan Federasi Serikat Pekerja
Pertamina Bersatu (FSPPB).
Mediasi tersebut menghasilkan tiga poin kesepakatan perjanjian bersama. Kesepakatan yang
pertama, yakni kedua belah pihak sepakat untuk memperbaiki kualitas komunikasi dan dialog ke
arah yang lebih konstruktif dan produktif.
Kesepakatan yang sudah dilakukan yaitu berupa perjanjian melakukan penyesuaian gaji. Hal
tersebut mengingat sejak 2020 seluruh pekerja Pertamina tidak mengalami kenaikan gaji.
Dari hasil mediasi, pihak direksi Pertamina akan melakukan penyesuaian gaji yang disepakati
kedua belah pihak dengan tetap memperhatikan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
"Penyesuaian gaji 2021 dan 2022 akan diwujudkan, diimplementasikan kepada seluruh pekerja
Pertamina tahun depan bulan April," ujar dia.
Kesepakatan lainnya, yaitu memberikan kebebasan FSPPB dalam mengekspresikan keinginannya
dengan tetap mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB). "Jika ada friksi atau beda
pandangan dalam komunikasi antara Serikat Pekerja dengan Direksi Pertamina, maka Kemnaker
siap hadir memfasilitasi kedua belah pihak," tandas dia.
190

