Page 82 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2021
P. 82

AHOK MINTA NICKE WIDYAWATI KOORDINASI, HADAPI MOGOK PEKERJA

              Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta Direktur
              Utama perusahaan pelat merah itu, Nicke Widyawati, agar berkoordinasi dengan stakeholders
              eksternal  dalam  menghadapi  rencana  mogok  kerja  oleh  Federasi  Serikat  Pekerja  Pertamina
              Bersatu (FSPPB).

              Selain itu, Ahok ingin manajemen berkomunikasi secara persuasif dengan pekerja yang bukan
              merupakan anggota serikat pekerja agar tidak terpengaruh dengan ajakan mogok kerja.

              “Pastikan  seluruh  HC  di  Pertamina  Group  komunikatif,  responsif,  dan  solutif  atas  setiap
              pertanyaan  mengenai  SDM  dari  pekerja,  termasuk  klarifikasi  tentang  penempatan  jabatan,
              remunerasi, serta kebijakan flexible working yang saat ini sudah dibatalkan," kata Ahok, Senin
              (27/12).  "Dan  kalaupun  dijalankan  maka  akan  ada  proses  komunikasi  lebih  lanjut  dengan
              Pekerja."

              Ahok  juga  memberi  arahan  ke  manajemen  untuk  memetakan  pemetaan  pengurus  maupun
              anggota serikat pekerja yang bisa menjembatani diskusi lanjutan, baik tentang rencana mogok
              kerja  maupun  terkait  perjanjian  kerja  bersama  (PKB).  Seluruh  pekerja  Pertamina  Group  pun
              diminta menerima informasi terkait upaya tersebut.

              Lebih jauh, Ahok meminta manajemen untuk memastikan proses negosiasi terkait dengan PKB
              untuk perlu diketahui oleh seluruh pekerja di lingkungan Pertamina yang akan dilakukan secara
              daring.

              Bila kemungkinan terburuk terjadi, manajemen harus memastikan pelayanan distribusi bahan
              bakar minyak atau BBM ke masyarakat tak terganggu. “Apabila worst case terjadi mogok kerja,
              manajemen  harus  memastikan  tidak  ada  operasional  Obvitnas  (Objek  Vital  Nasional),  serta
              pelayanan BBM kepada masyarakat yang terganggu,” katanya.

              Juru Bicara FSPPB Marcellus Hakeng Jayawibawa sebelumnya mengatakan pihak manajemen
              masih belum membuka jalur komunikasi secara langsung dengan serikat pekerja.

              Tuntutan  yang  disampaikan  kepada  Kementerian  BUMN,  kata  dia,  juga  masih  belum
              ditindaklanjuti.  Respons  malah  diberikan  oleh  Kementerian  Ketenagakerjaan  yang  menjawab
              tuntutan para serikat pekerja itu sejak 2 hari surat tersebut dilayangkan.

              Kemenaker  langsung  menindaklanjuti  surat  tersebut  dengan  mengundang  para  pihak  terkait
              untuk  bertemu.  “Solusi  dari  Kemenaker,  akan  dilakukan  kembali  pertemuan  lanjutan  dalam
              waktu dekat,” ujarnya.

              Sebelumnya,  dalam  rapat  di  kantor  Kemenaker  pada  Rabu  pekan  lalu,  22  Desember  2021,
              Kemenaker  mempertemukan  manajemen  Pertamina  dengan  FSPPB.  Pertemuan  ini  digelar
              setelah serikat pekerja mengancam mogok kerja pada 29 Desember lantaran tuntutan terhadap
              manajemen tidak digubris.

              Dirjen  PHI  dan  Jamsos  Kemenaker,  Indah  Anggoro  Putri  mengatakan  dinamika  hubungan
              industrial yang terjadi di Pertamina menyebabkan para karyawan berencana melakukan mogok
              kerja  pada  29  Desember  2021.  Rencana  mogok  kerja  ini  telah  diberitahukan  kepada
              stakeholders.

              "Oleh  karenanya,  Kemenaker  memfasilitasi  audiensi  kekeluargaan  kedua  belah  pihak  pada
              tanggal 22 Desember 2021, di mana hadir dalam pertemuan tersebut Direksi SDM dan tim, serta
              Presiden FSPPB dan tim," kata Indah.



                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87