Page 324 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 324

Oleh  perwakilan  buruh,  A  Rivai,  menegaskan  pihaknya  menolak  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              Nomor 36 tentang Pengupahan sebagai acuan dalam penetapan UMP Sumut 2022.
              Karenanya, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, didesak merevisi keputusan UMP 2022 itu dengan
              menggunakan hak perogratif, yakni hak diskresi, agar buruh mendapat hidup yang layak.

              "Meminta gubernur sumut menggunakan hak progratif. Yaitu hak diskresi agar warga sumut ini
              mendapat upah yang layak dan menjadikan rakyat sumut menjadi pekerja yang bermartabat,"
              ungkapnya.

              Rivai mengatakan akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa buruh yang lebih banyak
              lagi jika tuntutan mereka tidak diindahkan. "Kami akan aksi lebih besar, kami akan turun lebih
              besar lagi," tegasnya.

              Dan  Kadis  Tenaga  Kerja  Sumut,  Baharuddin  Siagian,  datang  mewakili  Gubernur  Sumut,  Edy
              Rahmayadi, yang masih tugas di luar daerah, menjumpai para buruh. Mereka tampak berdialog.

              Ia  mengatakan  telah  menerima  tuntutan  para  buruh.  Karena  itu,  Pemprov  Sumut  akan
              meneruskan  tuntutan  itu  ke  Pemerintah  Pusat,  yakni  dengan  segera  menyurati  Menteri
              Ketenagakerjaan maupun Menteri Dalam Negeri.

              "Kami sudah sepakat dengan perwakilan dari serikat pekerja bahwa apa yang menjadi tuntutan
              saudara-saudara sekalian kami akan teruskan ke kementerian dalam negeri dan kementerian
              ketenagakerjaan," kata Bahar.
              Sebelumnya  Gubernur  Sumut,  Edy  Rahmayadi,  menetapkan  UMP  Sumut  2022  sebesar
              Rp.2.522.609,94 atau naik 0,93% atau sebesar Rp 23.186,94 dari UMP Sumut 2021 sebesar Rp
              2.499.423.








































                                                           323
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329