Page 378 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 378

atau hanya naik Rp 35.429 (0.85 persen) saja dari UMK sebelumnya. Buruh mendesak kenaikan
              UMK 7 persen atau Rp 4.5 Juta.
              Selain Itu. para buruh Juga mendesak Gubernur Kepri untuk mencabut kasasi selelah buruh
              memenangkan  sengketa  di  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN)  Tanjungpinang  dan
              Pengadilan  Tinggi  Tata  Usaha  Negara  (PTTUN)  Medan.  Hanya  saja.  Gubernur  ke-mudia
              melanjutkan kasasi ke Mahkamah Agung sehingga keputusan tersebut tidak dilaksanakan.

              Sesuai putusan PTUN, gubernur harus menaikan UMK Batam sebesar 3.28 persen sesuai dengan
              Peraturan Pemerintah No.78 Tahun 2015. Sebab. Gubernur Kepri yang waktu Itu dijabat PU
              Gubernur  Syamsul  Bah  rum  mengambil  jalan  tengah  antara  permintaan  buruh  dengan
              pengusaha, menaikkan UMK 20.651.

              Pengusaha meminta UMK 2021 sama dengan UMK 2020. yakni Rp 4.130.279 sesuai surat edaran
              Kemenaker. Sementara butuh Inginnya naik Rp 4.265.339 sesuai PP 78/2015. Buruh kemudian
              menggugat  keputusan  itu  ke  PTUN  Tanjungpinang  di  Batam.  Gugatan  buruh  diterima  dan
              dikuatkan dengan keputusan PTTUN Medan karena Pemprov Kepri banding. Dengan keputusan
              ilu. ada selisih Rp 115 ribu.

              Hanya  saja,  hingga  penghujung  Desember  2021.  amanat  PTUN  Itu  tidak  juga  dilaksanakan
              karena Gubernur menempuh jalan kasasi ke Mahkamah Agung. Hal ini juga berdampak pada
              penghitungan UMK 2022 vang menggunakan PP 36 Tahun 2021. yakni 0.85 persen dari UMK
              tahun 2021.

              Tak Sesuai

              Selain menolak UMK 2022. para buruh Juga menuntut keadilan atas mekanisme pembayaran
              upah  di  perusahaan-perusahaan.  Sebenarnya  UMK  di  Kota  Batam,  sudah  tinggi.  Hanya  saja
              penerapan di lapangan tidak sesuai. Hampir semua perusahaan mengakali upah dengan cara
              menggabungkan upah dengan tunjangan.
              "Cara  perusahaan  menghitung  upah,  gaji  digabungkan  dengan  tunjungan  yang  diterima
              karyawan sehingga nilainya menjadi sesuai dengan UMK. sebesar Rp 4.1 Juta." kata seorang
              buruh kepada Trlbun Batam.

              Namun, setelah semua  digabungkan, perusahaan kemudian memotongnya lagi dengan BPJS
              Kesehatan dan Jaminan Hari Tua (JHT). Sehingga, gaji yang mereka tiap bulan menjadi rendah,
              paling banyak Rp 3.9 juta. "Kalau tidak ada lembur, kita tidak pernah terima gaji sesuai dengan
              UMK." katanya.

              Selama Ini para karyawan tidak berani protes karena serba salah. Saat Ini sangat sulit mencari
              pekerjaan.  Pihak  perusahaan  pun  akan  dengan  sewenang-wenang  pada  karyawan  yang
              memprotes.  "Kita serba salah, kalau kita permanen, terus kita ribut, kesalahan kita dicari-cari.
              Ujung-ujungnya dipecat." kata buruh yang tidak mau disebutkan namanya itu.
              Itrulah alasan butuh mendesak kenalkan UMK lebih tinggi dari ketetapan Gubernur Kepri yang
              berpedoman pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja. Jika UMK dinaikkan menjadi Rp 4.5 juta,
              mereka menerima take home pay Rp 4.2 juta pun masih bisa menerima.  "Kalau seperti Ini.
              kenalkan gaji hanya Rp 38 ribu, sudah jelas kita tidak akan terima gaji di atas Rp 4 juta sebulan."
              katanya.

              Para  buruh  meminta  pemerintah  untuk  melakukan  kroseek  kepada  perusahaan.  berapa
              sebenarnya gaji yang mereka bayarkan kepada buruh. "Ini soal keadilan. bukan hanya angka-
              angka  yang  kami  tuntut.  Pemerintah  harus  mengecek  ke  seluruh  perusahaan."  kalanya.
              (Ian/rus/hsu/ron)

                                                           377
   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382   383