Page 320 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MEI 2020
P. 320
memberikan perlindungan kepada pekerja dalam bentuk rapid test secara gratis.
"Kita berharap kolaborasi ini makin sering terbangun. Bukan hanya di Kemnaker tapi
juga di seluruh kementerian di Indonesia. Kemarin juga ada kolaborasi swasta
dengan RSCM. Ini semua bukti kita bisa bergandengan tangan," tandas dia.
Seperti diberitakan, untuk mengatasi pandemi covid-19 pemerintah telah
menyiapkan anggaran sebesar Rp405,1 triliun. Anggaran ini diperuntukkan untuk
pemulihan ekonomi nasional, kesehatan, jaring pengaman sosial, dan dukungan
industri.
Tak hanya itu, Kemnaker juga menyiapkan berbagai program yang bisa
dimanfaatkan pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan
dirumahkan, seperti Kartu Prakerja, padat karya infrastruktur, padat karya produktif,
program tenaga kerja mandiri (TKM), dan teknologi tepat guna (TTG).
Refocusing kegiatan Kemnaker melalui fungsi pelatihan dan peningkatan
produktivitas melakukan langkah-langkah konkret dengan mengoptimalkan
keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) maupun Balai Peningkatan Produktivitas (BPP)
baik milik pusat maupun daerah, termasuk BLK komunitas. Hal ini dilakukan untuk
membantu pemulihan ekonomi maupun kesehatan dalam menghadapi penyebaran
covid-19.
"Ini langkah konkret dalam implementasi Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020
tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan
Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19," kata Menaker.
Adapun refocusing kegiatan yang dimaksud ialah dengan memfungsikan BLK dan
BPP untuk menyiapkan dan memproduksi barang dan alat yang dapat membantu
masyarakat dalam menghadapi dampak penyebaran covid-19. Antara lain makanan,
baju APD (hazardous material/hazmat), masker, pelindung wajah (face shield),
cairan disinfektan, instalasi wastafel, dan barang lainnya.
Selain itu, ada pula jenis program pelatihan yang difokuskan kembali menjadi
program pelatihan tanggap covid-19. Di antaranya jenis program pelatihan yang
memiliki durasi pelatihan yang panjang atau lebih dari 240 jam pelajaran (JP) dan
pelatihan yang membutuhkan kehadiran peserta secara fisik. Misalnya seperti
program pelatihan otomotif, las, listrik, bangunan, pendingin, dan sejenisnya.
(Gan/S2-25).
Page 319 of 695.

