Page 167 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 167

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-
              19 dan Pemulihan Ekonomi Erick Tho-hir mengatakan, bantuan tersebut akan difokuskan untuk
              pekerja swasta atau non pegawai negeri sipil (PNS) dan BUMN yang aktif terdaftar di Badan
              Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

              "Fokus  bantuan  ke  13,8  juta  pekerja  non  PNS  dan  BUMN  yang  aktif  terdaftar  di  BPJS
              Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan atau setara dengan gj\ji di bawah
              Rp 5 juta per bulan," kata Erick dalam keterangan resminya, Kamis (6/8).

              Secara teknis, dari anggaran tersebut, nominal bantuan yang akan diterima per pegawai swasta
              Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.

              Bantuan ini akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja. Skema
              penyaluran langsung ini agar tidak menimbulkan penyalahgunaan.

              Saat ini, pemerintah tengah melakukan finalisasi program tersebut agar bisa dijalankan oleh
              Kementerian Ketenagakerjaan mulai bulan September tahun 2020.

              Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menambahkan, bantuan
              tersebut  diharapkan  akan  meningkatkan  konsumsi  masyarakat.  Ini  akan  membuat  roda
              perekonomian semakin lancar.

              "Bagaimana uang itu sampai ke kantong penerima? Ini sedang kami pikirkan bagaimana efisien.
              Karena memang kami tidak punya data. Jadi sedang dikumpulkan bagaimana bisa lengkap dan
              dipertanggung jawabkan," katanya.

              Ia menegaskan, pemerintah lebih hati-hati terkait mekanisme penyaluran bantuan tersebut agar
              bisa dipertang-

              gungjawabkan. "Jangan sampai tata kelolanya tidak baik dan nanti dipermasalahkan. Inil kerja
              keras  yang  sedang  dikerjakan,  dengan  cepat  dan  tepat.  Karena  kata  kuncinya  kecepatan,"
              tambah Febrio.

              Sebelumnya,  Ekonom  Insti-tnte  for  Development  of  Eco-nomics  and  Finance  (Indef)  Bhima
              Yudhistira menyebut bahwa pemerintah juga perlu mengembalikan optimisme

              konsumen berpenghasilan menengah ke atas agar mau membelai\jakan uangnya Sebab, selama
              ini  pertumbuhan  konsumsi  disumbang  oleh  kelompok  masyarakat  tersebut.  Sedangkan
              masyarakat  penghasilan  rendah  hanya  menyumbang  sekitar  17%  terhadap  totol  konsumsi
              rumah tangga.

              Yusuf Imam, Bidara Deo

              caption : Fokus bantuan pemerintah adalah pekerja non PNS dan BUMN aktif terdaftar di BPJS
              Ketenagakerjaan.

















                                                           166
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172