Page 204 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 204

Niaga dan Kapal Perikanan dengan mempertimbangkan antara lain negara tujuan penempatan
              terbuka bagi PMI dan menerapkan protokol kesehatan penanganan COVID-19 bagi PMI.


              RESPONS PENGUSAHA TENAGA KERJA SOAL TES PCR PEKERJA MIGRAN

              Jakarta    -  Pemerintah  telah  menerbitkan    Kepmenaker  Nomor  294  tahun  2020    tentang
              Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
              Ada 12 negara tujuan yang siap menerima PMI berdasarkan rekomendasi Perwakilan Republik
              Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia serta penempatan Awak Kapal Perikanan
              pada Kapal Niaga dan Kapal Perikanan dengan mempertimbangkan antara lain negara tujuan
              penempatan terbuka bagi PMI dan menerapkan protokol kesehatan penanganan COVID-19 bagi
              PMI.

              Mengomentari soal prosedur dan tahapan pemeriksaan PCR bagi Calon PMI/ PMI, Ketua Umum
              Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Ayub Basalamah mengatakan telah
              menyiapkan infrastruktur penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan baru agar mengikuti
              protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

              Ayub menjelaskan, penyiapan dimaksud yaitu mengkomunikasikan kepada pemerintah daerah
              melalui DPD Apjati, anggota-anggota Apjati, BLK, dinas kesehatan medical center, klinik, Lab
              PCR, Lembaga Sertifikasi hingga jadwal-jadwal penerbangan ke negara penempatan ini wajib
              mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

              Terkait kebijakan pemerintah untuk membebaskan biaya pemeriksaan PCR, Ayub tegas sikapnya.

              "Kami dukung implementasi UU No. 18 Tahun 2017 yang menegaskan larangan pembebanan
              biaya penempatan termasuk biaya pemeriksaan PCR bagi Calon PMI/ PMI yang akan bekerja ke
              luar negeri, " ujar Ayub dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (6/8/2020).

              Menurut Ayub, Kepmenaker No. 294 Butir ke 8 menetapkan Calon PMI/ PMI yang ditempatkan
              oleh  pelaksana  penempatan  tidak  dapat  dibebankan  biaya  sebagai  akibat  :    a.  Penerapan
              protocol kesehatan dalam proses penempatan Calon PMI, dan  b. Penerapan kebijakan protocol
              kesehatan  Negara  tujuan  penempatan  pada  saat  PMI  tiba  dan  berada  di  Negara  tujuan
              penempatan  Klik halaman selanjutnya.

              Ayub  menambahkan,  soal  pembebanan  biaya  tes  PCR  ini  pihaknya  sudah  berbicara  dengan
              asosiasi agensi di Hong Kong dan Taiwan serta negara lainnya dan dapat dipastikan bahwa biaya
              protocol  kesehatan  untuk  CPMI  akan  dibebankan  kepada  pihak  pengguna  di  Negara
              penempatan.

              "Apjati Sebagai mitra stategis pemerintah siap dan telah berkomitmen menjalankan Kepmenaker
              294  Tahun  2020  dan  Surat  Edaran  Kabadan  BP2MI  No  14  Tahun  2020  dengan  tidak
              membebankan  biaya  pemeriksaan  PCR  kepada  CPMI/PMI  dan  telah  mengkoordinaksikan
              pemeriksaan  PCR  bagi  CPMI/PMI  yang  akan  ditempatkan  dalam  setiap  tahap  proses
              penempatan," imbuhnya.

              Apjati memahami beban finansial negara akibat Pendemi Covid19 ini yang cukup berat sehingga
              negara tidak perlu mengeluarkan biaya anggaran untuk tes PCR bg PMI. Anggaran yang ada bisa
              dimanfaatkan untuk pemenuhan kesejahteraan rakyat melalui skema bantuan yg telah berjalan
              dan harus terus dijalankan bs juga diperbantukan bg keluarga PMI dikampung kantong2 PMI yg
              membutuhkan agar bisa menjadi penggerak ekonomi pedesaan.

              Terkait masukan kepada pemerintah, Ayub menambahkan beberapa point penting pelindungan
              PMI di negara penempatan.

                                                           203
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209