Page 205 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 205

Pertama,  Apjati  bersama  pemerintah  siap  untuk  mengkaji  perluasan  penempatan  di  negara-
              negara  Timur  Tengah.  Hal  ini  perlu  segera  dilakukan  karena  penempatan  PMI  ini  akan
              meningkatkan penerimaan devisa bagi negara dan membuka kesempatan kerja baru bagi rakyat.

              Pembukaan ke negara Timur Tengah ini perlu dilakukan guna mencegah penempatan PMI secara
              prosedural  yang  sebelum  ada  Covid19  ini  sudah  marak  dilakukan  baik  perorangan  maupun
              perusahaan.

              Kedua, PMI yang ditempatkan ke negara penempatan itu harus sudah ada perjanjian bilateral
              bidang ketenagakerjaan dengan kita. Dengan demikian, maka hak-hak PMI, seperti gaji, jam
              kerja, libur 1 hari dalam sepekan, hingga asuransi dipastikan ada agar terlindungi PMI kita.

              Ketiga, Apjati melalui perwakilan luar negerinya siap mendampingi bila ada PMI yang bermasalah
              di tempat kerjanya.

              "Kami siap memfasilitasi permasalahan PMI termasuk membiayai pemulangan PMI bila ada yang
              berasalah karena terpapar COVID-19," tutur Ayub.

              Klik  halaman  selanjutnya    Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan
              bahwa  dari  sisi  persiapan,  baik  pemerintah  pusat,  pemerintah  daerah  dan  perwakilan  RI  di
              negara-negara  penempatan,  siap.  Pemerintah  juga  memastikan  kebijakan  dan  regulasi  dari
              negara-negara yang akan dibuka telah kondisusif.

              "Seperti  masalah  kebijakan  protokol  kesehatan,  siapa  yang  menanggung  biaya  yang  timbul
              akibat  protokol  kesehatan,  sektor  jabatan  yang  rentan  penyebaran  Covid-19  dan  aturan
              pelindungan Tenaga Kerja Asing," tutur Ida dalam jumpa pers beberapa waktu lalu.

              Guna mendukung Kepmen 294, Kepala BP2MI Benny Rhamdani juga mengeluarkan Surat Edaran
              (SE)  Nomor  14  Tahun  2020  tentang  Petunjuk  Pelaksanaan  Pelayanan  Penempatan  Pekerja
              Migran Indonesia (PMI) Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. SE ini menindaklanjuti terbitnya
              Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 294 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

              "Surat Edaran ini memuat beberapa poin penting, yaitu memastikan aspek keselamatan jiwa
              para PMI di atas segala-galanya sebagai wujud kehadiran negara untuk memberikan pelindungan
              menyeluruh  bagi  PMI,  memastikan  setiap  tahapan  proses  penempatan  mematuhi  protokol
              kesehatan  secara  ketat,  dan  memastikan  tidak adanya  pembebanan  biaya  pemeriksaan  PCR
              kepada CPMI/PMI," ujar Benny.

              "Kami  ingin  memastikan  bahwa  CPMI  tidak  dibebankan  biaya  pemeriksaan  PCR,  baik  dalam
              proses  penempatan  maupun  saat  tiba  dan  berada  di  negara  tujuan  penempatan.  Negara
              memastikan  bahwa  mereka  juga  telah  dilepaskan  dari  biaya  penerapan  kebijakan  protokol
              kesehatan negara tujuan penempatan pada saat tiba dan berada di negara-negara tersebut,"
              sambung.
              (hns/hns)  apjati  tenaga kerja  pekerja migran  pekerja migran indonesia.















                                                           204
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210