Page 219 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 219
PEMERINTAH BERIKAN BANTUAN UNTUK BURUH, SERIKAT PEKERJA TETAP TOLAK
RUU OMNIBUS LAW CIPTA KERJA
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang
Bekasi menyambut positif rencana pemberian insentif dari Pemerintah Pusat terhadap pekerja
yang bergaji dibawah Rp 5 juta.
Rencana ini suatu hal baik dan sangat diharapkan pekerja yang terdapak di tengah pandemi
corona atau Covid-19.
Demikian diutarakan Sekertaris Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
(FSPMI) Bekasi, Suparno saat dihubungi Wartakotalive.com, pada Kamis (6/8/2020).
Suparno mengungkapkan bahwa selama kebijakan itu positif pihaknya akan selalu mendukung
dan menyambut baik kebijakan pemerintah .
Namun, jika tidak positif bahkan membuat sengsara buruh pasti bakal ditolak atau tidak
didukung.
"Prinsip dari pemerintah memberikan bantuan kepada pekerja, itu adalah hal yang bagus.
Artinya salah satu komitmen dari pada pemerintah dalam hal mensikapi saat ini banyaknya
pekerja terdampak covid," kata Suparno.
Maka itu, Suparno menegaskan bantuan insentif itu tidak akan mempengaruhi FSPMI untuk tetap
menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
FSPMI Bekasi dalam waktu dekat ini bakal melakukan unjuk rasa besar-besaran menolak RUU
Ombibus Law tersebut.
"Jadi kami tidak serta merta, kami menolak Omninuslaw, tapi setelah pemerintah memberi
bantuan kepada pekerja yang kena PHK yang gajinya dibawah 5 juta itu terus kami itu juga
nggak nolak Omnibus Law ya nggak juga," beber dia.
FSPMI Bekasi sampai kapanpun bakal menolak RUU Omnibus Lawa Cipta Kerja.
"Prinsip kami serikat buruh itu, jika pemerintah berpihak terhadap kaum buruh pasti kami
support, kami dukung, itu prinsip kami sebagai serikat. Untuk Omninuslaw sampai kapanpun
akan kami tolak terus," tutur dia.
Kembali ke rencana pemberian insentif terhadap pekerja yang digaji dibawah Rp 5 juta, Suparno
menerangkan jumlah anggotanya di Bekasi yang bergaji dibawah Rp 5 juta itu sekitar 30 persen
dari kurang lebih itu 100 ribu pekerja.
Dari situ banyak pekerja yang upahnya berkurang 50 persen bahkan lebih karena pandemi ini.
Upahnya berkurang karena ada pengurangan jam kerja, hari kerja, hingga di rumahkan.
"Minimal 50 persen turun, karena kan orang yang dipekerjakan dirumah rata-rata itu nggak
dibayar penuh. Termasuk yang dikurangi jam kerja dan hari kerja," tandas dia.
Untuk diketahui, Pemerintah berencana akan memberikan bantuan kepada pekerja yang bergaji
di bawah Rp 5 juta.
Hal ini dilakukan sebagai satu diantara rencana untuk mempercepat penyerapan anggaran
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Rencananya pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp 600 ribu bagi pekerja swasta
yang mendapat gaji di bawah Rp 5 juta setiap bulannya selama empat bulan..
218