Page 249 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 249
Judul Disnaker DKI: Karyawan Terpapar Covid-19 Bukan Aib Perusahaan
Nama Media merdeka.com
Newstrend Penutupan Perusahaan Karena Covid-19
Halaman/URL https://www.merdeka.com/jakarta/disnaker-dki-karyawan-terpapar-
covid-19-bukan-aib-perusahaan.html
Jurnalis Merdeka
Tanggal 2020-08-06 21:23:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PPK & K3
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah meminta agar
perusahaan atau perkantoran bersikap kooperatif untuk melapor bila karyawannya terpapar virus
corona atau Covid-19. Hal tersebut sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.
DISNAKER DKI: KARYAWAN TERPAPAR COVID-19 BUKAN AIB PERUSAHAAN
Merdeka.com - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah
meminta agar perusahaan atau perkantoran bersikap kooperatif untuk melapor bila karyawannya
terpapar virus corona atau Covid-19. Hal tersebut sebagai bentuk pencegahan penyebaran
Covid-19.
"Ini bukan suatu kejelekan atau aib terhadap perusahaan tersebut, malah justru kami sangat
berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap
perkantoran/perusahaan tersebut karena sudah menjalankan protokol Covid-19," kata Andri
dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8).
Sementara itu, Andri menyatakan pihaknya telah melakukan sidak terkait protokol kesehatan
Covid-19 di 3.177 perusahaan selama PSBB masa transisi. Data tersebut tercatat sejak PSBB
masa transisi 6 Juni sampai 3 Agustus 2020. Sejumlah perusahaan mendapatkan peringatan
hingga ditutup sementara.
"Dari jumlah itu ada 389 perusahaan mendapatkan peringatan pertama, 101 peringatan kedua
dan 31 ditutup sementara," ucapnya.
1 dari 1 halaman Dia menjelaskan 24 dari 31 perusahaan tersebut ditutup sementara karena
ditemukan karyawan terpapar Covid-19. Sedangkan tujuh perusahaan sisanya sempat ditutup
sementara karena tidak patuh dalam pelaksanaan protokol kesehatan.
24 perusahaan tersebut tersebut tersebar di lima kota administratif DKI Jakarta. Salah sayunya
ada delapan perusahaan yang ditutup di Jakarta Pusat.
"Dua perusahaan di Jakarta Barat, empat di Jakarta Utara, tujuh di Jakarta Timur, dan tiga
perusahaan di Jakarta Selatan," ucapnya.
248