Page 251 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 251
Judul Disnaker DKI: Karyawan Terpapar Covid-19 Bukan Aib Perusahaan
Nama Media liputan6.com
Newstrend Penutupan Perusahaan Karena Covid-19
Halaman/URL https://www.liputan6.com/news/read/4324535/disnaker-dki-karyawan-
terpapar-covid-19-bukan-aib-perusahaan
Jurnalis Nila Chrisna Yulika
Tanggal 2020-08-06 21:12:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PPK & K3
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah meminta agar
perusahaan atau perkantoran bersikap kooperatif untuk melapor bila karyawannya terpapar virus
corona atau Covid-19 . Dia mengatakan hal tersebut sebagai bentuk pencegahan penyebaran
Covid-19
DISNAKER DKI: KARYAWAN TERPAPAR COVID-19 BUKAN AIB PERUSAHAAN
Jakarta - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah
meminta agar perusahaan atau perkantoran bersikap kooperatif untuk melapor bila karyawannya
terpapar virus corona atau Covid-19 .
Dia mengatakan hal tersebut sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.
"Ini bukan suatu kejelekan atau aib terhadap perusahaan tersebut, malah justru kami sangat
berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap
perkantoran/perusahaan tersebut karena sudah menjalankan protokol Covid-19," kata Andri
dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020).
Sementara itu, Andri menyatakan pihaknya telah melakukan sidak terkait protokol kesehatan
Covid-19 di 3.177 perusahaan selama PSBB masa transisi.
Dia menyatakan data tersebut tercatat sejak PSBB masa transisi 6 Juni sampai 3 Agustus 2020.
Sejumlah perusahaan mendapatkan peringatan hingga ditutup sementara.
"Dari jumlah itu ada 389 perusahaan mendapatkan peringatan pertama, 101 peringatan kedua
dan 31 ditutup sementara," ucapnya.
Dia menjelaskan 24 dari 31 perusahaan tersebut ditutup sementara karena ditemukan karyawan
terpapar Covid-19. Sedangkan tujuh perusahaan sisanya sempat ditutup sementara karena tidak
patuh dalam pelaksanaan protokol kesehatan.
Sebanyak 24 perusahaan tersebut tersebut tersebar di lima kota administratif DKI Jakarta. Salah
sayunya ada delapan perusahaan yang ditutup di Jakarta Pusat.
"Dua perusahaan di Jakarta Barat, empat di Jakarta Utara, tujuh di Jakarta Timur, dan tiga
perusahaan di Jakarta Selatan," ucapnya.
250