Page 345 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 345
Judul Genjot konsumsi: Pemerintah sediakan tambahan gaji
Nama Media lokadata.id
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://lokadata.id/artikel/genjot-konsumsi-pemerintah-kasih-pelatihan-
beras-hingga-tambahan-gaji
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-08-06 15:50:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Sri Mulyani (Menteri Keuangan) Pemerintah juga memberikan bantuan gaji yang
sekarang sedang diidentifikasi. Targetnya diperkirakan bisa mencapai 13 juta pekerja dengan
anggarannya kira- kira Rp31 triliun
negative - Aviliani (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef)) Saya
termasuk yang mendorong supaya bantuan diberikan tidak hanya kepada kelompok yang miskin
saja, karena yang juga terdampak (pandemi Covid-19) adalah mereka yang kelas menengah
yang tadinya dapat gaji sekarang nggak
neutral - Aviliani (Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef)) Begitu
kondisi belum membaik ya bisa dilanjutkan. Per tiga bulan sebaiknya dilakukan evaluasi. Selain
itu, BLT sebaiknya dikirim langsung ke rekening penerima supaya tidak terjadi penyunatan dana,
dan bisa diberikan tepat waktu
neutral - Piter Abdullah Redjalam (None) Penurunan konsumsi merupakan kondisi yang tidak
terelakkan di tengah wabah saat ini. Bantuan apapun yang disiapkan pemerintah tidak bisa
menutup seluruh pendapatan yang hilang bagi sebagian masyarakat kita
negative - Piter Abdullah Redjalam (None) Supaya mereka (masyarakat yang terdampak) tidak
sepenuhnya kehilangan daya beli, dan masih mampu melakukan konsumsi yang sewajarnya
seperti bisa makan tiga kali sehari dan belanja alat kesehatan misalnya
negative - Erick Thohir (Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional) Sehingga tidak terjadi penyalahgunaan
Ringkasan
Pemerintah melakukan berbagai cara demi menggenjot konsumsi masyarakat. Terkini, stimulus
bantuan tunai akan diperluas tidak hanya bagi kelompok miskin, tetapi juga kepada karyawan.
Kebijakan ini tidak terlepas karena ambruknya daya beli, yang tercermin dari pertumbuhan
ekonomi kuartal II/2020 yang tercatat minus 5,32 persen, di mana konsumsi rumah tangga yang
344