Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 35

1 dari 5 halaman  1. Pengusaha Apresiasi Program BLT Rp 600.000 Pada Buruh  Ketua Umum
              Kadin  Indonesia,  Rosan  P  Roeslani,  mengatakan  pihaknya  mengapresiasi  komite  Pemulihan
              Ekonomi  Nasional  (PEN)  bertindak  cepat  terutama  melalui  program pemberian  stimulus  bagi
              pekerja non PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan yang berjumlah 13,8
              juta pekerja.

              "Jumlah ini yang memiliki penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan, dengan bantuan sebesar
              Rp600  ribu  selama  4  bulan  yang  diberikan  per  2  bulan.  Hal  itu  sangat  positif  karena  akan
              mendorong konsumsi dan menjaga daya beli, sekaligus menahan penurunan perekonomian di
              Indonesia di masa mendatang," tandasnya.

              2 dari 5 halaman  2. Rp 600.000 Dinilai Terlalu Kecil  Pengamat Institute for Development of
              Economics  (Indef),  Bhima  Yudhistira  mengatakan,  pemberian  insentif  Rp600.000  per  bulan
              tersebut terlalu kecil. Sebab, apabila diasumsikan jumlah tanggungan pegawai 3 orang maka
              jumlah tersebut tak berpengaruh signifikan.

              "Kemarin ini kan ada skema BLT yang gajinya di bawah Rp5 juta ternyata itu kecil sekali hanya
              Rp600.000. Sementara kalau diasumsikan ada 1 pekerja yang menanggung 3 orang anggota
              keluarganya, minimum sekali itu," ujarnya kepada merdeka.com.

              Bhima melanjutkan, seharusnya apabila pemerintah memang berniat memberikan bantuan untuk
              menjaga agar masyarakat tidak jatuh ke garis  kemiskinan  maka jumlah yang diberikan minimum
              Rp1,2 juta per orang satu bulan.

              "Pemberian subsidi gaji itu minimum Rp1,2 juta per orang per bulan. Sehingga rumah tangga
              itu tak jatuh di bawah garis kemiskinan. Jadi kalau dikasih Rp600.000 ya terlalu kecil," paparnya.

              3 dari 5 halaman  3. Pemerintah Fokus BLT Rp 600.000 Tepat Sasaran  Kepala Badan Kebijakan
              Fiskal  (BKF)  Kementerian  Keuangan  Febrio  Kacaribu  berharap  bantuan  tersebut  bisa  segera
              direalisasikan kepada para calon penerima.
              "Kata kuncinya sekarang adalah kecepatan. Karena kita mengejar berapa juta orang untuk yang
              tenaga  kerja  (bergaji  Rp  5  juta  ke  bawah),  ini  bukan  masalah  besarannya.  Tapi  bagaimana
              uangnya sampai ke kantong penerima," ungkapnya.

              Namun,  dia  menambahkan,  pemerintah  kini  belum  punya  data  pasti  terkait  jumlah  calon
              penerima bantuan, dan itu menjadi tantangan tersendiri. "Tantangan cukup besar di masa krisis
              sekarang adalah kita ingin memberikan support langsung ke masyarakat. Ini jutaan orang. Tapi
              gimana kita lakukan dengan tata kelola baik yang bisa dipertanggungjawabkan dengan baik,"
              tuturnya.

              "Jadi kita ingin ini sistemnya siap untuk diaudit. Jangan sampai dibuat dengan tata kelola tidak
              baik, dan tak bisa dipertanggungjawabkan dengan baik," tegas Febrio.

              4 dari 5 halaman  4. BLT Rp 600.000 Dinilai Lebih Pentingkan Sektor Ekonomi  Direktur Eksekutif
              Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menyebut bahwa
              program  dan  kebijakan  pemerintah  selama  ini  masih  berfokus  pada  pemulihan  ekonomi
              ketimbang untuk mengatasi pandemi covid-19.

              "Kalau kita melihat program pemerintah, berbagai rancangan aksi-aksi ternyata dominan untuk
              ekonomi  dari  pada  mengatasi  pandemi.  Dilihat  dari  upaya  kredit,  bansos,  bahkan  uang
              Rp600.000 untuk pekerja yang gajinya di bawah Rp5 juta," kata Tauhid.

              5 dari 5 halaman  5. Pertanyakan Nasib Pekerja Bukan Peserta BPJS Ketenagakerjaan  Direktur
              Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, menilai
              bantuan tunai pemerintah sebesar Rp600.000 untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta juga

                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40