Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 54

"Pemerintah telah memiliki program bantuan untuk rakyat miskin dan pekerja yang terdampak
              pemutusan  hubungan  kerja  melalui  Program  Kartu  Pra  Kerja.  Tujuan  pemerintah
              menggelontorkan  bantuan  gaji  tambahan  ini  adalah  untuk  mendorong  konsumsi
              masyarakat,"ujar  ErickT  hohir  yang  juga  Menteri  Badan  Usaha  Milik  Negara  (BUMN)  dalam
              keterangannya di Jakarta, Kamis (6/8).

              Menurut  dia,  hal  itu  penting  untuk  menggerakkan  perekonomian  dan  mendorong  pemulihan
              ekonomi nasional. Program stimulus itu, kata Erick, sedang difi-nalisasi agar bisa dijalankan oleh
              Kementerian Ketenagakerjaan di bulan September 2020 ini.

              "Fokus  bantuan  pemerintah  kali  ini  adalah  13,8 juta  pekerja  non PNS  dan  BUMN  yang  aktif
              terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iurap di bawah Rp 150.000 per bulan atau setara
              dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4
              bulan akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak
              akan terjadi penyalahgunaan," paparnya.

              Ia  menambahkan  percepatan  realisasi  program  pemulihan  ekonomi  ini  berjalan  beriringan
              dengan  prioritas  utama  pemerintah  untuk  kesehatan,  dan  mendorong  perubahan  perilaku
              masyarakat dalam pandemi ini agar kesehatan pulih, dan ekonomi pun bangkit.

              Ia mengatakan program pemulihan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah cukup banyak
              dan saling berkesinambungan seperti bantuan sosial tunai, bantuan pangan non tunai, program
              keluarga  harapan  hingga  penyaluran  kredit  di  sektor  UMKM.  "Dibutuhkan  waktu,  data  yang
              akurat serta koordinasi dengan banyak pihak untuk melakukan realisasi bantuan tersebut secara
              tepat," ucapnya.

              Pandemi COVID-19,disampaikan,telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia juga
              ekonomi  dunia,  semua  negara  terdampak  termasuk  Indonesia.  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)
              mencatat  Produk  Domestik  Bruto  (PDB)  Indonesia  periode  kuartal  II-2020  terkontraksi  atau
              minus 5,32 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.







































                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59