Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2020
P. 52

Data dan informasi dibutuhkan agar dalam waktu dekat bisa segera dicarikan solusi
               melalui program kerja pemerintah.


               "Yang dibutuhkan adalah kerja sama yang mengedepankan dialog sosial untuk
               mencari solusi terbaik dan menghindari PHK. Situasi wabah Covid-19 saat ini tidak
               dikehendaki oleh siapapun. Bukan hanya masalah, pekerja, pengusaha dan
               pemerintah, " kata Menaker Ida Fauziyah saat teleconference dengan SP/SB
               Pariwisata dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melalui video
               conference di Jakarta, Senin (23/3/2020).

               Selain mendukung kebijakan moneter dan fiskal yang telah dikemukakan Presiden
               Jokowi, kata Menaker Ida pihaknya tengah menyisir anggaran kementerian untuk
               dialihkan (realokasi) kepada program-program yang bisa dimanfaatkan untuk
               menghadapi dampak Covid-19.

               Program-program tersebut antara lain pelatihan di BLK, kartu prakerja dan
               pemberian insentif, program padat karya, tenaga kerja mandiri (TKM), teknologi
               tepat guna (TTG), pelatihan vokasi, dan lain-lain.

               Selain itu lanjut Menaker Ida, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan BPJS
               Ketenagakerjaan dan telah meminta agar program pelatihan vokasi segera
               terealisasi.

               Termasuk pemberian insentif bagi peserta pelatihan segera dinaikkan plafonnya
               atau menyesuaikan kebutuhan sebagaimana Kartu PraKerja yang mengalami
               penyesuaian.


               Dalam kesempatan sama, Dirjen PHI & Jamsos Kemnaker, Haiyani Rumondang juga
               mengajak SP/SB mengedepankan keterbukaan dalam dialog sosial. Pemerintah
               memahami bahwa kondisi saat ini, pengusaha dan pekerja sama-sama terdampak
               baik kelangsungan usaha maupun hak-hak pekerja.

               "Karena itu kedepankan dialog, sama-sama terbuka dan memahami situasi. Kiranya
               berakhir di keduanya, yakni pengusaha dan pekerja. Semoga dengan kesepakatan
               ini sama-sama tentu memahami. Tentu keterbukaan yang utama, " ujar Haiyani.

               Sedangkan Direktur BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto dalam teleconference juga
               menyatakan pihaknya akan menaikkan uang intensif dan uang transport bagi
               peserta selama mengikuti pelatihan vokasi.

               Selama hampir 90 menit, Menaker Ida melakukan teleconference dengan Ketua
               Umum FSPM Husni Mubarok; Plt Ketum FKAMIPARHO KSBSI, Sulastri, Ketum
               FPPPIKT Sarbumisi Baetul Koeri; Ketum FSP PAR REF Sofyan Abdul Latief; Ketum
               KSPSI Yorrys Raweyai; Sekjen PHRI Maulana Yusran dan Bagian Pengembangan
               SDM PHRI, Rudi Santoso.(*)








                                                       Page 51 of 84.
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57