Page 108 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 108

Ringkasan

              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  menyebut  bahwa  formula  pengupahan  yang  saat  ini
              berlaku lewat Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tidak cocok buat kondisi Ibu Kota.
              Akibat formula ini, upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2022 hanya naik Rp 37.749 atau
              0,85 persen saja dibandingkan tahun lalu.



              ANIES SEBUT FORMULA PENGUPAHAN SAAT INI TAK COCOK UNTUK JAKARTA
              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  menyebut  bahwa  formula  pengupahan  yang  saat  ini
              berlaku lewat Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tidak cocok buat kondisi Ibu Kota.

              Akibat formula ini, upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2022 hanya naik Rp 37.749 atau
              0,85 persen saja dibandingkan tahun lalu.

              "Kita mengatakan formula ini tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta," kata Anies di hadapan
              massa pengunjuk rasa dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Senin (29/11/2021).

              "Kita  berkeinginan  agar  di  Jakarta  baik  buruh  maupun  pengusaha  merasakan  keadilan,"
              tambahnya.

              Anies menjelaskan, selama pandemi ada sektor-sektor yang memang mengalami kesulitan, tapi
              ada juga sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan.

              "Yang buat masker tumbuh tidak? Tumbuh. Yang hotel tumbuh tidak? Tidak," kata dia.

              Namun, dalam perhitungan pengupahan berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021, faktor penentu
              kenaikan  UMP  hanya  tingkat  inflasi  atau  pertumbuhan  ekonomi  secara keseluruhan  di  suatu
              wilayah.
              "Jadi, teman-teman, kami memahami dan kami saat ini sedang bersama-sama memperjuangkan
              agar UMP di Jakarta naik lebih tinggi daripada formula yang ada sekarang," tutur Anies.

              Anies mengaku sepakat dengan para buruh, bahwa kenaikan UMP DKI 2022 terlalu kecil.

              Oleh  karena  itu,  pada  22  November  2021  pekan  lalu,  Anies  melayangkan  surat  kepada
              Kementerian Tenaga Kerja untuk meminta agar formula perhitungan UMP disesuaikan.
              "Jada  ada  situasi  di  mana  sebagian  berdasarkan  pertumbuhan,  sebagian  merasakan
              pengurangan," kata dia.

              "Oleh karena itulah, kita tahun lalu mengambil kebijakan, ada yang memang diusahakan naik,
              ada yang memang tetap karena disesuaikan dengan situasi di setiap sektor yang berbeda," jelas
              Anies.

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
              versi  Andi  Gani  Nena  (KSPSI  Agn)  sebelumnya  mendesak  Gubernur  Anies  mencabut  surat
              keputusan (SK) terkait upah minimum provinsi (UMP) 2022.

              Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, pihaknya akan memberi waktu selama 3x24 jam bagi
              Anies untuk mencabut SK terkait UMP.

              "KSPI  dan  KSPSI  Agn  memberi  tenggang  waktu  3x24  jam  untuk  mencabut  dan  merevisi  SK
              Gubernur tentang UMP DKI Tahun 2022. Kenaikan yang kami minta 5 persen untuk DKI minimal,"
              kata Said dalam konferensi persnya, Jumat (26/11/2021).
                                                           107
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113