Page 135 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 135

MENTERI IDA FAUZIYAH SENTIL ANIES BASWEDAN, ‘ATURAN UMP JANGAN
              DIUTAK-ATIK’
              BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — UMP DKI Jakarta direvisi Gubernur Anies Baswedan. Dalam
              Keputusan Gubernur (Kepgub) No 1.517.2021 tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta
              2022, Anies menetapkan UMP tahun depan sebesar Rp 4.641.854 per bulan atau naik 5,1%
              dibandingkan tahun ini.

              Hal itu memicu buruh-buruh di daerah lain berdemo agar kepala daerahnya mengikuti langkah
              Anies yang belakangan santer dengan istilah ‘Anies Effect’.

              Langkah Anies ini disambut baik kalangan buruh. Di lain pihak pengusaha geram dengan hal ini.
              Pengusaha menilai apa yang dilakukan Anies bernuansa politis untuk pilpres 2024.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut telah menegur sejumlah kepala daerah yang
              menetapkan UMP tak sesuai aturan. Menaker bahkan mengirimkan ke para gubernur tersebut.

              Baca: Waspada, Sekarang Waktu Paling Tepat Bagi Pelaku Ilegal Loging di Riau untuk Panen
              Kementerian  Ketenagakerjaan  kembali  mengimbau  para  Gubernur  untuk  mengacu  pada  PP
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dalam menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP)
              maupun Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di daerahnya.

              Dikutip dari detikcom, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Kemnaker  Indah  Anggoro  Putri  mengatakan  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  sampai
              menyurati para Gubernur yang menetapkan UMP tak sesuai aturan.

              "Surat  itu  menekankan  agar  Gubernur  mematuhi  aturan  yang  berlaku  terkait  pengupahan,"
              katanya.

              "Terhadap Gubernur yang menetapkan UMP tahun 2022 tidak sesuai dengan formula PP Nomor
              36  Tahun  2021,  Menaker  telah  menyurati  masing-masing  Gubernur  dimaksud  agar
              menyesuaikan  penetapan  Upah  Minimum  tahun  2022  dengan  ketentuan  peraturan
              perundangan-undangan yang berlaku," sebutnya.

              Berdasarkan hasil monitoring Kemnaker pada 31 Desember 2021, dari 34 provinsi yang telah
              menetapkan UMP tahun 2022, terdapat 29 provinsi yang menetapkan UMP sesuai formula PP
              Nomor 36 Tahun 2021. Artinya, ada 5 provinsi yang menetapkan UMP tidak sesuai dengan PP
              Nomor 36 2021.
              Selain itu, terdapat 27 provinsi yang memiliki UMK di 252 kabupaten/kota. "Dari jumlah tersebut,
              sebanyak 236 UMK telah ditetapkan sesuai PP Nomor 36 Tahun 2021,"terangnya.

              Putri menjelaskan PP Nomor 36 Tahun 2021 merupakan aturan turunan dari UU Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja, yang mengamanatkan penetapan upah minimum merupakan bagian
              dari program strategis nasional.

              "Sesuai Pasal 4 PP Nomor 36 Tahun 2021, Pemerintah Daerah dalam melaksanakan kebijakan
              pengupahan wajib berpedoman pada kebijakan Pemerintah Pusat," pungkasnya. (bpc2)












                                                           134
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140