Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 100

Garuda Indonesia mengefisiensi pengeluaran perusahaan selama pandemi dengan pemotongan
              gaji sejak April-Juni 2020.

              Direktur  Utama  PT  Garuda  Indonesia  (Persero)  Tbk  Irfan  Setiaputra  mengklaim  menjadi
              perusahaan pelat merah pertama yang melakukan efisiensi berupa potong gaji di level komisaris
              dan direksi.

              Irfan menjelaskan, strategi tersebut bahkan sudah dilakukan perseroan dalam mengefisiensi
              pengeluaran di tengah pandemi.

              Namun,  dari  langkah  tersebut  ia  heran.  Mengapa  baru  Garuda  Indonesia  yang  melakukan
              potong gaji direksi dan komisaris. Sementara BUMN lain sebut Irfan, belum melakukan tindakan
              tersebut.

              "Pertama yang kita lakukan itu di level direksi dan komisaris. Jadi mungkin bisa tahu, Garuda
              itu  satu-satunya  BUMN  yang  potong  gaji.  Saya  nggak  tahu  kok  BUMN  yang  lain  belum
              mengikuti," jelas dia dalam acara diskusi virtual, Jumat, (24/7/2020).

              Meski skema pemotongan gaji belum juga dilakukan BUMN lain, Irfan berpendapat mungkin
              kondisi keuangan BUMN lain masih baik baik saja sehingga tidak melakukan kebijakan potong
              gaji direksi dan komisaris.
              "Tapi mungkin saja kondisi mereka baik-baik saja, saya nggak tahu juga kan," jelas dia.

              Dari  pembahasan  mengenai  pemotongan  gaji  direksi  dan  komisaris.  Garuda  juga  sudah
              melakukan  berbagai  langkah  efisiensi.  Mulai  dari  percepatan  penyelesaian  kontrak,  sampai
              menawarkan 400 karyawan dengan usia di atas 45 tahun untuk pensiun dini.

              "Saat ini kita menawarkan pensiun dini, Alhamdulillah sudah lebih dari 400 yang mengambil.
              Kenapa mereka ingin pensiun dini? Beberapa memutuskan untuk istirahat di rumah, beberapa
              punya peluang lain, dan beberapa memutuskan untuk berbisnis. Jadi sudah 400 lebih yang kita
              tawarkan untuk usia di atas 45 tahun," jelas dia.


              Ia menjelaskan, PHK akan menjadi keputusan terakhir ketika koorporasi tidak bisa lagi menahan
              biaya operasional di masa krisis selama pandemi.

              "PHK  itu  adalah  opsi  terakhir.  Nah  saya  selalu  bicara  ke  mana-mana  bahwa  yang  bisa
              menyelamatkan  Garuda  dari  situasi  sekarang  untuk  secepatnya  recover  itu  penumpang.
              Pemerintah dari bantuan dana itu hanya sementara, yang bisa memastikan Garuda bisa cepat
              recovery itu hanya penumpang. Itulah yang selalu kita kampanyekan, yuk terbang bersama
              Garuda," jelas dia.

              Sebelumnya Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membenarkan pemotongan gaji direksi
              dan komisaris mulai dari 10-50 Persen. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE)
              Nomor JKTDZ/SE/70010/2020 tentang Ketentuan Pembayaran Take Home Pay Terkait Kondisi
              Pandemi COVID-19.

              Pemotongan pembayaran gaji jajaran Garuda Indonesia akan dilakukan terhitung mulai April-
              Juni 2020. Berikut rinciannya:  Direksi dan Komisaris: 50%  Vice President, Captain, First Office,
              dan Flight Service Manager: 30%  Senior Manager: 25%  Flight Attendant, Expert dan Manager:
              20%  Duty Manager dan Supervisor: 15%  Staff (Analyst, Officer atau setara) dan Siswa: 10%.

              Baca juga  artikel terkait GARUDA INDONESIA  atau  tulisan menarik lainnya Selfie Miftahul
              Jannah




                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105