Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 102

mencurahkan segala kemampuan dan melibatkan berbagai instansi untuk membangun kerja
              sama yang menghasilkan keuntungan.

              Di tengah kinerja itu, tak sedikit masyarakat yang mengalami kecelakaan kerja. Berdasarkan
              data  BP  Jamsostek,  pada  tahun  2018  terjadi  kecelakaan  kerja  sebanyak  114.148  kasus.
              Kemudian  terjadi  penurunan  pada  tahun  berikutnya,  yaitu  terdapat  77.295  kasus.  Hal  ini
              menunjukkan terjadi penurunan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja sebesar 33,05 persen.

              Tidak  hanya  menyebabkan  kematian  dan  kerugian  materi,  kecelakaan  kerja  dapat
              mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Seorang kepala keluarga menjadi
              satu-satunya sumber pencarian, mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal dunia. Sejak
              itu, istri dan anak tak mendapatkan penghasilan. Mereka menjadi miskin. Hidupnya bergantung
              pada uluran tangan orang lain.
              Negara melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) hadir
              untuk mencegah fenomena semacam itu. Dengan menjadi peserta program jaminan kecelakaan
              kerja,  seseorang  akan  mendapatkan  perlindungan  ekonomi  jika  suatu  saat  mengalami
              kecelakaan kerja.

              Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara
              nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial. Tujuannya menjamin peserta memperoleh manfaat
              pelayanan  kesehatan  dan  santunan  uang  tunai  apabila  mengalami  kecelakaan  kerja  atau
              menderita penyakit akibat kerja.

              Beberapa waktu lalu, BP Jamsostek Wilayah DKI Jakarta memberikan santunan JKK kepada ahli
              waris seorang pekerja penyedia jasa lainnya orang perorangan (PJLP) Kecamatan Jagakarsa
              Hamdani.
              Santunan itu berjumlah Rp.228.347.150, terdiri dari santunan kematian akibat kecelakaan kerja
              Rp.205.264.800,  biaya  pemakaman  Rp.10  juta,  santunan  berkala  Rp.12  juta,  dan  biaya
              pertolongan medis Rp.1.082.350. Besaran tersebut merupakan 48 kali jumlah gaji yang diterima
              almarhum setiap bulannya.

              Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali menyerahkan secara langsung santunan tadi kepada
              ahli waris Hamdani, yaitu ibu Dahlya di Kantor Pemerintah Kota Jakarta Selatan pada Kamis
              (23/7).
              "Jaminan  sosial  ini  menjadi  sumber  penghidupan  keluarga  Hamdani.  Meski  sudah  tiada,
              almarhum tetap dapat menghidupi keluarga yang dicintai. Ini luar biasa," kata Marullah.

              Dahlya  yang  menerima  santunan  tersebut  menjelaskan,  uang  warisan  dari  almarhum  akan
              digunakan untuk kelanjutan pendidikan adik perempuannya yang masih duduk di bangku SMP.

              "Seperti cita-cita almarhum yang akan mendukung belajar adiknya sampai menjadi orang sukses
              pada masa depan", tutur Dahlya.

              Kepala Kantor Cabang BP Jamsostek Jakarta Cilandak Puspitaningsih, menjelaskan almarhum
              adalah pekerja PJLP yang terdaftar di Kantor Cabang BP Jamsostek Jakarta Cilandak. Hamdani
              tercatat mengalami kecelakaan kerja, yakni tersengat listrik pada saat memeriksa tanki air di
              halaman kantor Kecamatan Jagakarsa. Setelah kecelakaan kerja itu, Hamdani sempat dilarikan
              ke rumah sakit, namun tidak tertolong.

              "Tim kami sudah memverifikasi insiden ini dan langsung kita proses pencairan JKK atas nama
              almarhum," ujar Puspitaningsih.




                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107