Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 64
Judul Erick Thohir Dukung Penempatan Tenaga Kerja Difabel di BUMN
Nama Media tempo.co
Newstrend Kerjasama Kemenaker dan Kementerian BUMN
Halaman/URL https://difabel.tempo.co/read/1369109/erick-thohir-dukung-
penempatan-tenaga-kerja-difabel-di-bumn
Jurnalis Cheta Nilawaty P.
Tanggal 2020-07-25 17:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri BUMN Erick Thohir menandatangani nota
kesepahaman bersama (MoU) terkait Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja
Penyandang Disabilitas , Rabu (22/7/2020).
Menteri Ida mengatakan MoU ini diteken agar para penyandang disabilitas memperoleh hak-
haknya untuk bekerja atau memperoleh pekerjaan.
ERICK THOHIR DUKUNG PENEMPATAN TENAGA KERJA DIFABEL DI BUMN
Jakarta - Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian
Ketenagakerjaan mengenai pelatihan kerja dan penempatan tenaga kerja difabel di Badan
Usaha Milik Negara atau BUMN. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Menteri BUMN
Erick Thohir dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Rabu 22 Juli 2020.
Nota kesepahaman ini menjadi wujud komitmen Kementerian BUMN dan Kementerian
Ketenagakerjaan dalam meningkatkan akses pemenuhan hak pekerja difabel melalui pelatihan
dan penempatan di lingkungan BUMN. "Sudah menjadi tugas kita untuk hadir memberikan
kesempatan yang sama bagi teman-teman berkebutuhan khusus," ujar Erick Thohir dalam
keterangan tertulis.
Kementerian BUMN, menurut Erick Thohir, berkomitmen menyediakan data dan informasi
lowongan kerja bagi tenaga kerja difabel. Termasuk menyelenggarakan pelatihan kerja bagi
tenaga kerja disabilitas yang ingin meningkatkan kompetensinya.
Kementerian BUMN juga wajib menyediakan aksesibilitas dalam penyelenggaraan pelatihan
yang disesuaikan dengan jenis ragam disabilitas tenaga kerja.
Erick Thohir melanjutkan, tenaga kerja difabel di BUMN juga akan mendapatkan perlindungan
kerja sesuai dengan kebutuhan ragam disabilitasnya. Misalkan, aksesibilitas alat kerja dan alat
pelindung diri. "Bahkan jika ada penyandang disabilitas yang memiliki potensi berwirausaha,
63

