Page 68 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 68

ekonomi diharapkan bergerak lagi jika tambahan modal kerja disalurkan segera untuk pelaku
              koperasi dan UMKM.

              Sekitar 99 persen pelaku usaha di Indonesia berada pada skala mikro, kecil, dan menengah.
              "UMKM paling memungkinkan jadi pengungkit ekonomi ketika sektor usaha besar jauh lebih
              sulit menghadapi situasi," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki.

              Bantuan  untuk  UMKM,  kata  Teten,  setidaknya  dapat  mencegah  peningkatan  tajam  angka
              pengangguran  dan  kemiskinan.  Namun,  realisasi  penyaluran  bantuan  pembiayaan  untuk
              koperasi dan UMKM masih relatif kecil. Sampai dengan 21 Juli, penyaluran dana dalam program
              Pemulihan Ekonomi Nasional untuk sektor koperasi dan UMKM baru sekitar Rp 11,8 triliun atau
              9,58 persen dari total Rp 123,46 triliun.

              "Ini yang sekarang kami evaluasi. Semua pembiayaan yang diperuntukkan UMKM dan koperasi
              masih  banyak  dikeluhkan  karena  tidak  mudah,"  kata  Teten  melalui  pesan  tertulis  kepada
              Kompas, Jumat.

              Kementerian Koperasi dan UKM melihat koperasi, yang kebanyakan beranggotakan UMKM, bisa
              menjadi mitra pemerintah untuk menyalurkan pembiayaan murah. "Baik itu koperasi produksi,
              simpan pinjam, syariah, BMT (baitul maal wat tamwil), koperasi jasa, dan sebagainya," ujar
              Teten.

              Soal  apakah  koperasi  bisa  diandalkan  untuk  menyalurkan  bantuan,  Direktur  Induk  Koperasi
              Usaha  Rakyat  (Inkur)  dan  Ketua  Asosiasi  Kader  So-sio-Ekonomi  Strategis  (Akses)  Suroto
              menyatakan,  belajar  dari  krisis  1998,  pertanyaan  sama  harus  diarahkan  ke  perbankan.
              Pemerintah harus memberikan kepercayaan kepada koperasi.

              Pariwisata

              Terkait  pemulihan  ekonomi  di  sektor  UMKM,  Kementerian  Pariwisata  dan  Ekonomi  Kreatif
              membuka pendaftaran program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP). Pendaftaran dibuka selama
              9 Juli-7 Agustus. Program berbentuk bantuan dana penambahan modal kerja atau investasi
              untuk meningkatkan kapasitas usaha para pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif.

              Bantuan  akan  disalurkan  ke  enam  subsektor  ekonomi  kreatif  dan  pariwisata,  yakni  kuliner,
              mode, kriya, aplikasi, pengembang permainan, serta film, animasi, dan video.

              Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoe-soedibjo mengatakan, pengusaha
              mikro, kecil, dan menengah berperan penting memulihkan perekonomian. Pada krisis ekonomi
              1998, UMKM menjadi "pahlawan" yang menyelamatkan negara dari resesi berkepanjangan.

              Kini,  di  tengah  ancaman  resesi  dan  pandemi,  pemerintah  kembali  mengalihkan  fokus  pada
              pemberdayaan UMKM. Namun, akses permodalan masih menjadi kendala bagi pelaku UMKM
              untuk  tumbuh.  "Selain  bantuan  fasilitas  akses  permodalan,  ada  bantuan  perluasan  pasar,
              dukungan kekayaan intelektual, dan kemudahan pendaftaran usaha," kata Angela Program BI
              P akan berlaku efektif pada 1-2 November. Untuk kategori reguler, bantuan diberikan maksimal
              Rp 200juta per penerima. Untuk kategori afirmatif, diberikan Rp 100 juta per penerima. Bantuan
              akan disalurkan melalui transfer langsung ke rekening usaha penerima bantuan.

              (AGE/CAS)










                                                           67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73