Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 72
pihaknya ikut prihatin dengan keluhan para musisi dan pekerja seni yang tergabung dalam
Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan
Persatuan Musik Melayu Indonesia (PAMMI).
"Kemarin (23/7), mereka mendatangi saya mengeluhkan nasibnya yang sampai saat ini tidak
bisa bekerja," katanya. Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya tidak boleh tutup mata terkait
persoalan para musisi itu. Apalagi mereka sudah lama tidak bekerja mencari nafkah untuk
keluarganya karena dampak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa
waktu lalu. Sebetulnya, lanjut dia, pihaknya mengapreasi ketika Pemkot Surabaya menerbitkan
Perwali 28 Tahun 2020 Tentang Pedoman Tatanan Normal Baru.
"Itu (Perwali 28) tujuannya membuka klaster ekonomi Surabaya agar pandemi kesehatan tidak
bergeser kepada pandemi di dalam bidang ekonomi, itu kita sangat apreasi," kata Fathoni.
Sedangkan adanya Perwali 33/2020 sebagai perubahan Perwali 28/2020, kata dia, merupakan
anomali karena Pemkot Surabaya tidak bisa menjelaskan apakah ditemukan klaster COVID-19
yang baru di tempat-tempat yang dilarang beroperasi.
"Kasihan mereka tidak bisa manggung mengisi acara untuk menafkahi keluarganya," kata Ketua
DPD Partai Golkar Surabaya ini. Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap Pemkot Surabaya terbuka
terhadap saran dan masukan ini sehingga pekerja seni bisa menyambung hidup kembali di
tengah kesulitan ekonomi bangsa ini.
"Paling penting, pemkot bisa memastikan protokol kesehatan bisa dijalankan di tempat-tempat
usaha itu," katanya. Salah satu koordinator musisi Surabaya Imron Sadewo sebelumnya
mengatakan dengan adanya Perwali 33/2020, para musisi tidak bisa berkreasi untuk mencari
nafkah memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Perwali 33/2020, menurutnya, membingungkan
bahkan sangat memberatkan bagi para musisi, penyanyi maupun pekerja entertain (hiburan)
lainya saat menerima pekerjaan manggung pada bulan Agustus mendatang.
"Jujur, saya dan teman teman lainnya sangat bingung sekali apakah dengan adanya Perwali
(33) ini kita dizinkan bekerja untuk manggung mengisi acara orang yang punya hajatan," kata
Imron. Untuk itu, Pimpinan Orkes Moneta ini berharap DPRD Surabaya bisa membantu
mencarikan solusi yang terbaik agar para musisi bisa bekerja lagi.
Pewarta: Abdul Hakim Editor: Rolex Malaha COPYRIGHT (c)2020 .
71

