Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 94

"Wakil rakyat yang tidak kembali ke dapil mungkin bukan wakil rakyat, tetapi wakil makhluk
              antah berantah," ujar Lucius.

              Lucius pun menilai DPR melakukan tebang pilih, karena hanya mengebut pembahasan RUU
              Cipta Kerja padahal saat ini ada 38 RUU Prioritas lainnya yang harus diselesaikan pada 2020.

              Pada saat bersamaan, pimpinan DPR pun mementahkan rencana Rapat Dengar Pendapat (RDP)
              dengan Bareskrim, Ditjen Imigrasi, dan Jampidum untuk membahas skandal DJoko Tjandra.
              Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin beralasan pada masa reses semua anggota harus berkegiatan
              di luar sesuai tata tertib.

              "Ini  kan  aneh,  tatib  sama-sama  mengatur  soal  kegiatan  reses  yang  dilakukan  DPR  di  luar
              parlemen, tetapi pimpinan DPR ternyata tebang pilih. Pembahasan RUU Cipta Kerja dibolehkan
              pada saat reses, padahal ini jelas-jelas membuat anggota tidak bisa kembali ke dapil," kata
              Lucius.

              Ketua  Umum  Konfederasi  Persatuan  Buruh  Indonesia  (KPBI)  Ilhamsyah  menilai  ngototnya
              pemerintah  dan  DPR  merampungkan  RUU  Cipta  Kerja  menegaskan  keberpihakan  mereka
              kepada pemodal, baik dalam negeri maupun asing, alih-alih kepada masyarakat.

              Menurut dia, itu adalah timbal balik terhadap kaum pemodal yang telah menopang kekuasaan
              selama ini.

              "Dia  harus  menunaikan  janjinya  kepada  kepentingan  investasi,  kepentingan  modal  untuk
              membuat aturan hukum atau undang-undang yang memberikan karpet merah bagi kepentingan
              kapitalisme itu sendiri," kata Ilhamsyah kepada reporter  Tirto  , Kamis (23/7/2020).

              Karena itu, kata dia, buruh akan kembali merapatkan barisan. Ilhamsyah mengatakan pihaknya
              dan  serikat  buruh  yang  tergabung  dalam  Gerakan  Buruh  Bersama  Rakyat  (Gebrak)  akan
              menggelar konsolidasi nasional menyiapkan aksi yang lebih besar dari aksi Minggu lalu.
              Respons DPR  Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan dirinya tidak pernah berjanji
              tidak membahas RUU Cipta Kerja. Yang ia janjikan dalam pertemuan Minggu lalu adalah, tidak
              ada sidang pengambilan keputusan, dalam hal ini sidang pengambilan keputusan tingkat 1 dari
              badan legislasi untuk dibawa ke sidang paripurna.
              "Waktu itu saya jamin tidak akan ada sidang-sidang, itu di masa reses supaya jangan sampai
              mereka merasa kecolongan. Tetapi dalam pertemuan itu, saya juga ngomong bahwa rapat-
              rapat FGD, apalagi menerima aspirasi masyarakat tentang  omnibus law  itu kita tetap jalan,"
              kata Dasco kepada reporter  Tirto  pada Kamis (23/7/2020).

              Dasco juga menyebut pada masa sidang, Badan Musyawarah (Bamus) DPR sudah merestui
              adanya  rapat pembahasan  RUU  pada  saat  reses.  Namun  Bamus  tidak merestui  rapat  dalan
              rangka pengawasan sebagaimana yang akan dilakukan Komisi III terkait skandal Djoko Tjandra.

              "Saya kan enggak boleh juga sudah ada keputusan di Bamus kemudian saya melarang tidak
              boleh ada rapat ya," ujar politikus Partai Gerindra ini.

              (tirto.id - Politik ) Reporter: Mohammad Bernie Penulis: Mohammad Bernie Editor: Abdul Aziz










                                                           93
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99