Page 312 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 312

buruh  diperusahaan,  Gubernur  Riau  Syamsuar,  mengeluarkan  surat  edaran  peraturan
              pembayaran THR, sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Menaker.
              Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, Jon-li, mengatakan, surat
              edaran  Menaker  dan  juga  dari  Gubernur  Riau  ini,  lebih  awal  dikeluarkan  agar  perusahaan-
              perusahaan yang mempekerjakan buruhnya, bisa mengetahui pelaksanaan THR bagi pekerja. Di
              mana daam surat edaran Menaker, paling lambat H-7 atau 7 hari menjelang hari raya Idul Fitri
              1442 H/ 2021, sudah dibayarkan.

              "Jadi Gubernur Riau, mengirimkan surat ke Kabupaten Kota, memberitahukan secara tertulis
              kepada perusahaan, pada wilayah kerja untuk memastikan pembayaran THR keagamaan kepada
              pekerja/buruh telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih, dan bagi
              pekerja/buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja  dengan  pengusaha,  berdasarkan  perjanjian
              kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu," ujar Jonli, Rabu (14/4).

              "Untuk besaran THR Keagamaan yang diberikan dengan ketentuan, bagi pekerja/buruh yang
              mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar satu bulan
              upah. THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan,"
              tegas Jonli.

              Dijelaskan Jonli, bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus
              menerus  tetapi  kurang  dari  12  bulan,  maka  diberikan  secara  proporsional  sesuai  dengan
              perhitungan,  yang  telah  ditetapkan,  yakni  masa  kerja  dikalikan  1  bulan  upah  12.  Dan  bagi
              pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah 1 bulan dihitung seba-gai
              berikut.

              Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah, 1 bulan dihitung
              berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
              Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung
              berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

              "Jadi para pekerja/buruh yang baru bekerja belum sampai satu tahun juga akan menerima THR,
              sesuai  dengan  hitungan  yang  telah ditetapkan. Tentu  tidak  sama  dangan  yang  bekerja  satu
              tahun, dihitung secara proporsional. Bisa saja mendapat se-tengagh dari gaji satu bulan, atau
              kurang," jelasnya.

              Bagi  perusahaan  yang  masih  terdampak  pandemi  Covid-19,  dan  berakibat  tidak  mampu
              memberikan  THR  Keagamaan  tahun  2021,  maka  pemerintah  memberikan  solusi  dengan
              mewajibkan pengusaha melakukan dialog dengan pekerja/buruh, untuk mencapai kesepakatan,
              yang dilaksanakan secara kekeluargaan dan dengan itikad baik.

              Kesepakatan tersebut dibuat secara tertulis, yang memuat waktu pembayaran THR Keagamaan
              dengan  syarat,  paling  lambat  dibayar  sampai  sebelum  hari  raya  keagamaan  tahun  2021
              pekerja/buruh  yang  bersangkutan.  Selanjutnya  perusahaan  agar  dapat  membuktikan
              ketidakmampuan untuk membayar THR Keagamaan tahun 2021, secara tepat waktu kepada
              pekerja/buruh, berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan yang transparan.

              "Bagi  perusahana  yang  terdampk  Covid-19,  mereka  tetap  membayarkan  THR  debgan
              kesepakatan  mengenai  pembayaran  THR  Keagamaan.  Jadi  tidak  menghilangkan  kewajiban
              pengusaha  untuk  membayar  THR  Keagamaan  tahun  2021  kepada  pekerja/buruh  dengan
              besaran sesuai ketentuan peraturan perundang-un-dangan," kata Jonli. ***






                                                           311
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317