Page 74 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 FEBRUARI 2020
P. 74
Title OMNIBUS LAW PANEN KRITIK DARI BURUH HINGGA FAISAL BASRI
Media Name kumparan.com
Pub. Date 27 Februari 2020
https://kumparan.com/kumparanbisnis/omnibus-law-panen-kritik-dari-buru h-hingga-
Page/URL
faisal-basri-1svDsE9vZr7
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Pembahasan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (Cika) terus
berjalan. Meski menuai pro kontra di sana-sini, nyatanya pemerintah diam-diam
tetap mengirim draf RUU Omnibus Law Cika ini ke DPR.
Sebelumnya, Omnibus Law Cika itu dinilai lebih berpihak pada pengusaha lantaran
tujuan utamanya mempermudah investasi. Di sisi lain, keberadaan undang-undang
sapu jagad ini dikhawatirkan bakal mengancam sektor ketenagakerjaan.
Atas dasar itulah, keberadaan Omnibus Law Cika ini ditolak oleh para buruh hingga
pekerja media.
Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Dedi
Hardianto mengatakan, mereka tidak pernah dilibatkan oleh pemerintah merancang
draf RUU tersebut.
"Ada statement pemerintah seolah serikat buruh telah diajak membahas Omnibus
Law dulu namanya Cilaka diubah Ciker, kami mengatakan itu petaka. Pemerintah
berlomba mengatakan serikat buruh diajak itu kebohongan publik, saya katakan
tidak pernah ada diajak membahas," ujar Dedi dalam diskusi 'Omnibus Law Cipta
Kerja Bikin Ambyar' di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Kamis
(27/2).
Dedi secara tegas mengatakan mereka menolak ketenagakerjaan juga diatur dalam
undang-undang itu. Sebab, beberapa pasal di dalamnya mengancam hak-hak buruh,
mulai dari upah hingga masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Tidak ada kepastian lagi, upah misalnya yang normal 40 jam sekarang 35 jam,
ketika itu diterapkan buruh akan miskin. Dari awal kami meminta ketenagakerjaan
itu dikeluarkan dari Cipta Kerja," tegasnya.
Penolakan senada juga disampaikan oleh Ketua AJI Jakarta, Asnil Bambani. Undang-
undang tersebut, kata Asnil, akan semakin memperburuk nasib jurnalis yang saat ini
saja sudah rentan terkena PHK akibat industri media yang tengah mengalami
kesulitan.
Page 73 of 117.