Page 64 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 64

kesempatan serupa," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat melepas PMI ke Jepang di Padang,
              Jumat.
              Ia mengatakan secara SDM, PMI asal Sumbar sudah sangat memadai untuk bisa bekerja di luar
              negeri. Kendala yang dihadapi hanya persoalan bahasa. Karena itu mengusai bahasa asing sudah
              seharusnya  menjadi  kewajiban  bagi  generasi  muda  saat  masih  menuntut  ilmu  di  tingkat
              SMA/SMK apalagi di Perguruan Tinggi.

              "Ke depan, penguasaan bahasa asing juga akan menjadi perhatian dalam sistem pendidikan kita
              di Sumbar," ujarnya.

              PMI menurutnya adalah pahlawan devisa yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan diri dan
              keluarga  tetapi  juga  berperan  dalam  membantu  devisa  negara.  Ia  berpesan,  sebagai  orang
              Minangkabau  yang  memiliki  falsafah  dimana  bumi  dipijak  disana  langit  dijunjung,  PMI  yang
              berangkat harus bisa menyesuaikan diri dengan adat dan kebiasaan di negara tujuan.

              Ke depan Gubernur mengatakan pihaknya akan mensingkronkan PMI dengan Minang Diaspora
              atau  perantau  Minang  yang  ada  di  negara  tujuan  agar  mereka  tetap  merasa  ada  yang
              mengayomi sesama orang dari kampung meskipun di negara tujuan ada lembaga yang akan
              memberikan pengawasan dan perlindungan.

              Sementara  itu  Perwakilan  UPT  BP2MI  Padang  Bayu  Aryadhi  mengatakan  pemberangkatan
              tersebut merupakan program BP2MI bekerjasama dengan Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi
              Sumbar.  Pemberangkatan  dilakukan  menggunakan  protokol  kesehatan  untuk  penerbangan
              internasional.

              Sebenarnya ada 12 orang yang telah dilatih dan akan dikirim ke Jepang, namun karena ada
              kendala maka hanya 10 orang yang akhirnya diberangkatkan.

              "Bagi yang akan berangkat, apapun yang akan dilakukan nanti di Jepang nanti, jangan lupa
              bahwa kita juga membawa nama baik bangsa," katanya.

              Ia  menyebut  penghasilan  masing-masing  PMI  yang  dikirimkan  itu  di  Jepang  sekitar  Rp12
              juta/orang per bulan. Jika yang bberangkat 10 orang maka akan menyumbang Rp120 juta per
              bulan atau setara Rp1,2 miliar setahun sehingga membantu devisa negara. Ia berpesan agar
              PMI yang dikirimkan tersebut tidak hidup konsumtif di Jepang, tetapi menabung untuk bekal
              saat pulang kembali ke Tanah Air. (JM/RRi BKT/Humas)





























                                                           63
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69