Page 41 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2021
P. 41

Pada  awal  September,  indeks  komposit  mobilitas  masyarakat  sudah  kembali  pulih  seperti
              sebelum PPKM Darurat 2 juli 2021. Ini menunjukkan aktivitas masyarakat kembali tinggi, periode
              kritis di mana kenaikan kasus penularan selalu diawali peningkatan mobilitas.

              Secara pararel, Indonesia juga mulai melakukan ancang-ancang hidup berdampingan dengan
              Covid-19. Pertaruhan keputusan ini sangat besar yakni membuka aktivitas ekonomi tanpa harus
              menghadapi ledakan kasus.

              Membuka perekonomian -dalam bahasa pemerintah sekarang sebagai menginjak gas--- pada
              periode  hidup  berdampingan  dengan  Covid-19  mempersyaratkan  acuan  utama  yakni  angka
              kasus berat, keterisian rumah sakit dan tingkat kematian, ketiganya di level rendah.

              Pada saat yang sama, acuan tersebut harus diikuti strategi pemenuhan vaksinasi dosis kedua
              mencapai 70% dari populasi dan terutama kelompok lansia, peningkatan 3T, serta disiplin dan
              patuh dengan protokol kesehatan 3M, ketersediaan tempat isolasi serta pemakaian teknologi
              untuk memitigasi risiko.
              Namun, dengan tingkat penularan harian dan kasus kematian yang masih tinggi, rasanya PPKM
              ini memang harus diberlakukan sambil upaya vaksinasi terus ditingkatkan dengan target harian
              2,3 juta dosis. Kewaspadaan masih sebuah keniscayaan.

              Ini seperti berselancar di atas ombak dengan risiko besar jatuh ke air. Tanpa sebuah upaya
              keras, dan keterlibatan semua pemangku kepentingan maka rasanya besar kemungkinan kita
              mengalami kegagalan dan berada dalam dua bencana sekaligus, kesehatan dan ekonomi.

              Kebijakan  PPKM,  pada  akhirnya  efektif  dalam  menekan  laju  penularan  seiring  keterlibatan
              masyarakat  untuk  patuh  protokol  kesehatan.  Namun,  apakah  sejumlah  pelonggaran  hingga
              pekan  ini  -di  Jawa-Bali  tinggal beberapa kabupaten/kota  yang  berada  di  level  4-akan  efektif
              dalam menghidupkan kembali perekonomian termasuk mencegah tutupnya ribuan perusahaan
              dan ancaman jutaan pekerja dirumahkan bahkan PHK?
              Pelonggaran yang dilakukan memang harus bertahap, dan mesti memastikan bahwa aktivitas
              industri  aman  dari  risiko  penularan.  Kewajiban  semua  pekerja  menggunakan  aplikasi  Pedu-
              liLindungi  sebagai  akses  masuk  penyaringan  pabrik  adalah  upaya  mitigasi  risiko,  di  mana
              karyawan harus sudah divaksin dan bukan sebagai kontak erat dan terinfeksi Covid-19.
              Data PeduliLindungi per 13 Agustus 2021 menunjukkan, dari 1.449 outlet industri atau pabrik
              yang diakses 5,25 juta pekerja, 371 orang di antaranya mendapatkan status hitam, alias sedang
              terinfeksi Covid-19. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya 371 orang itu jika tetap beraktivitas
              di pabrik tanpa terdeteksi.

              Inilah pentingnya memastikan bahwa industri yang kembali memutar roda pabriknya didukung
              oleh  pekerja  yang  sehat,  sudah  mendapatkan  suntikan  vaksin,  serta  tidak  memiliki  riwayat
              kontak  erat  ataupun  berstatus  orang  tanpa  gejala.  Bila  ini  bisa  dilakukan,  rasanya  harapan
              ekonomi akan berputar cepat bukan isapan jempol belaka.

              Namun, bila merujuk data Kementerian Tenaga Kerja bahwa baru 7,2% dari 96 jutaan pekerja
              di  15  provinsi  yang  sudah  mendapatkan  suntikan  vaksin,  maka  pekerjaan  besar  masih
              menunggu. Semoga data itu tidak benar, dan ada data pembanding yang lebih baik sehingga
              aktivitas produksi bisa digas. Bila belum divaksin, pekerja dilarang beraktivitas di pabrik.







                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46