Page 271 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 271

Ringkasan

              Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta mengimbau serikat pekerja tidak melakukan mogok
              kerja  sebagai  bentuk  protes  atas  kenaikan  upah  minimum  provinsi  (  UMP  )  2022  yang  tak
              signifikan. "Tolong nanti dicatat. Saya sebagai Ketua Kadin mengimbau jangan sampai teman-
              teman (buruh) melakukan mogok kerja seperti yang disampaikan oleh mereka dari tanggal 6-8
              (Desember 2021) atau bahkan sampai tanggal 10," jelas Ketua Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi,
              kepada Kompas.com pada Rabu (24/11/2021).



              KADIN DKI SEBUT PEKERJA AKAN RUGI DAN TERANCAM SANKSI PERUSAHAAN
              JIKA MOGOK KERJA PROTES UMP

              JAKARTA, - Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta mengimbau serikat pekerja tidak melakukan
              mogok kerja sebagai bentuk protes atas kenaikan upah minimum provinsi ( UMP ) 2022 yang
              tak signifikan.

              "Tolong  nanti  dicatat.  Saya  sebagai  Ketua  Kadin  mengimbau  jangan  sampai  teman-teman
              (buruh)  melakukan  mogok  kerja  seperti  yang  disampaikan  oleh  mereka  dari  tanggal  6-8
              (Desember 2021) atau bahkan sampai tanggal 10," jelas Ketua Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi,
              kepada Kompas.com pada Rabu (24/11/2021).

              "Kalau kondisi ini dipakai oleh teman-teman dengan dalih menyampaikan aspirasi, itu buat saya
              merugikan semua, bukan buat pengusaha saja, buat pekerja juga akan dirugikan," tambahnya.

              Dewi  menjelaskan  bahwa  meskipun  sebagian  perusahaan  berhasil  bertahan  dari  dampak
              pandemi Covid-19, namun sebagian pengusaha masih terdampak.

              Seandainya para pekerja punya aspirasi, menurut Dewi, mereka dapat menyampaikannya ke
              pimpinan perusahaan.

              Dewi mengaku mengimbau para pengusaha untuk mencegah para pekerja melakukan mogok
              kerja.

              Jika  pekerja  bersikeras  melakukan  aksi  tersebut,  maka  tak  ada  jaminan  bahwa  mereka  bisa
              bebas dari konsekuensi perusahaan.
              "Imbauan  saya,  para  pengusaha  tolong  menyampaikan,  atau  perlu  surat  edaran  lah  kepada
              pekerjanya, untuk tidak melakukan itu. Kalau toh mereka melakukan mereka akan kena sanksi.
              Harapan saya begitu," kata Dewi.

              "Jangan  mereka  melakukan  dengan  cara-cara  demo  dan  sebagainya,  bukan  solusi.  Saya
              berharap  mereka  bisa  berkomunikasi  dengan  pimpinan  perusahaannya  masing-masing,"
              tuturnya.

              Sebelumnya, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan
              rencana demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan para buruh untuk menolak kenaikan
              upah minimum provinsi (UMP) 2022.

              Jakarta  sebagai  ibukota  akan  menjadi  salah  satu  titik  aksi  utama  dalam  unjuk  rasa  yang
              rencananya digelar pada 29 dan 30 November 2021.

              "Tanggal 29 dan 30 November 2021 akan dilaksanakan gabungan aksi unjuk rasa nasional di
              Istana Negara, Balai Kota DKI, dan ketiga super super biang kerok dari semua masalah adalah
              Kemenaker," kata Said Iqbal dalam konferensi pers daring, Senin (22/11/2021).

                                                           270
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276