Page 274 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 274

MK UMUMKAN UU CIPTA KERJA BESOK, BAGAIMANA NASIB UPAH BURUH?

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  berharap  Mahkamah  Konstitusi  (MK)  akan
              mengabulkan judicial review atau uji formil terhadap Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja). Pasalnya, UU tersebut dinilai cacat prosedur dari
              tahap awal hingga penetapannya.

              "KSPI berpendapat selayaknya majelis hakim Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan para
              pihak  salah  satunya  perkara  nomor  06  tahun  2020  oleh  Riden  Hatam  Aziz  yang  merupakan
              anggota KSPI," kata Presiden KSPI Said Iqbal, Rabu (24/11).

              Gugatan  yang  dilayangkan  serikat  buruh  tersebut  ialah  menuntut  agar  hakim  konstitusi
              mencabut atau membatalkan UU Cipta Kerja yang ditetapkan Oktober tahun lalu.

              Said  menilai  kecacatan  formil  diawali  dengan  tidak  dilibatkannya  serikat  buruh  dalam
              perencanaan, pembentukan, hingga penetapan aturan tersebut.

              Kemudian, UU Cipta Kerja diubah berkali-kali baik dari segi halaman maupun pasal-pasal yang
              ada.  Ia  pun  menduga  ada  perubahan  substansi  pasal,  sebab  saat  ditanya  majelis  hakim
              keterangan pemerintah dan DPR dinilai berbelit-belit.

              Dari segi waktu, undang-undang tersebut sudah dijadwalkan akan ditetapkan pada 8 Oktober
              2020. Namun, karena massa aksi yang akan turun ke jalan, pengesahan dipercepat menjadi 5
              Oktober 2020.
              "Ada  apa  di  balik  semua  ini,  ketika  ditanya  pada  persidangan,  semua  saksi  pun  tidak  bisa
              menjelaskan  tentang  prosedur  sesuai  dengan  UU  Pembentukan  Perundang-undangan,"
              imbuhnya.

              Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan uji materiil yang dilakukan hakim konstitusi. Sebab,
              persidangan masih belum tuntas, namun akan disahkan esok hari.

              Menurut  pengakuannya,  uji  materiil  baru  masuk  ke  tahap  mendengarkan  keterangan  dari
              pemerintah dan DPR. Sehingga, tidak seharusnya ditetapkan bersamaan dengan uji formil.

              Namun, ia menambahkan apabila uji formil dikabulkan oleh MK, maka ia meminta uji material
              untuk dicabut dan tidak dilanjutkan.
              Sah Atau Tidak Gugatan Buruh? Pakar Hukum dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Holyness N
              Singadimedja menegaskan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) masih
              tetap jadi acuan penetapan upah minimum provinsi (UMP), meskipun saat ini statusnya masih
              dilakukan judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK).

              Sekadar diketahui, serikat buruh dari berbagai wilayah di Indonesia menolak penetapan upah
              minimum tahun 2022. Alasan penolakan itu karena upah minimum dihitung berdasarkan PP 36
              Tahun 2021 yang menginduk kepada UU Cipta Kerja.
              Sementara itu, Mahkamah Konstitusi (MK) baru akan mengumumkan nasib UU Cipta Kerja besok,
              Kamis (25/11/2021). Judicial review sebelumnya diajukan oleh belasan elemen masyarakat yang
              meminta UU tersebut dicabut dan dibatalkan MK.

              "Ini dijadikan alasan oleh serikat pekerja untuk menolak UMK karena UU Cipta Kerja sedang di-
              judicial  review,  ketika  MK  belum  memutuskan  apakah  UU  Cipta  Kerja  sah  atau  tidak,  maka
              selama belum ada putusan MK, UU itu dapat dilaksanakan atau diikuti," ujar Holyness dalam sesi
              wawancara secara virtual, Rabu (24/11/2021).


                                                           273
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279