Page 30 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 30

Sekretaris  Daerah  (Sekda)  Kukar  Sunggono  menyatakan  penentuan  UMK  ini  telah  dilakukan
              dengan perhitungan yang jelas baik metode, formulasi, indikator dan alat ukurnya.
              "Kami akan segera mensosialisasikan UMK ini kepada masyarakat," kata Sunggono.

              Kondisi berbeda terjadi pada  penetapan  Upah Minimum  Kota  (UMK)  Samarinda  tahun  2022,
              meski telah disepakati oleh Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Samarinda, namun besarannya
              belum diumumkan secara resmi.

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  (Disnaker)  Samarinda,  Wahyono  Hadi  Putro  menyebutkan,  UMK
              Samarinda 2022 mengalami kenaikan dari jumlah sebelumnya.

              "Setelah  melihat  data  dan  beberapa  pertimbangan  lain,  Depeko  menyepakati  kenaikan  UMK
              tahun depan tidak sampai 1 persen," ujarnya.

              Ia menyebut, bahwa hasil kesepakatan Depeko Samarinda ini akan disampaikan kepada wali
              kota terlebih dahulu, untuk selanjutnya diteruskan ke gubernur Kaltim melalui Dinas Tenaga
              Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim.

              "Nominalnya masih mau disampaikan ke wali kota dulu untuk diteruskan ke gubernur," sebutnya.

              Wahyono menjelaskan, kesepakatan kenaikan UMK Samarinda 2022 sendiri telah mengacu pada
              Peraturan Pemerintah (PP) nomor 36/2021 yang merupakan turunan dari Undang-Undang (UU)
              nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja.

              "Kenaikannya tidak sampai Rp 3,2 juta, ada rumus dan formulanya dengan batas atas, batas
              bawah median upah, data itu dari Kemenaker dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dimasukkan
              ke formula perhitungannya, ada di PP nomor 36," tegas Wahyono.











































                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35