Page 324 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 324

“Belum bertemu Bupati, diupayakan dalam dua hari ke depan. Tadi hanya bertemu Kadis PTSP
              Naker,” ujar Duraji, ketua FSPMI Kabupaten Tuban.
              Buruh berharap hasil rapat pleno yang telah ditetapkan pada tanggal 22/11/2021 direvisi dan
              harus dilakukan diskresi dalam penetapan UMK Kabupaten Tuban Tahun 2021. Artinya diskresi
              itu Bupati harus mampu mengambil keputusan untuk kesejahteraan masyarakatnya.

              Masa  aksi  juga  meminta  untuk  penetapan  UMK  Kabupaten  Tuban  disesuaikan  dengan  azaz
              kelayakan dan keadilan.

              Saat dikonfirmasi Reporter blokTuban.com, Kepala Dinas Penanaman Modal Perlayanan Terpadu
              Satu Pintu dan Tenaga Kerja (PM PTSP dan TK) Tuban, Endah Nurul Komaridjati mengatakan,
              usulan UMK tahun 2021 telah diproses sesuai dengan aturan perundangan PP Nomo 36 tahun
              2021 tentang pengupahan.

              Sementara buruh meminta penetapan UMK mengacu pada PP 78 tahun 2015 yang sudah tidak
              berlaku, sejak PP 36 terbit. "Buruh maunya PP 78 bukan PP 36," ujar Endah melalui sambungan
              telepon.

              Sebagaimana  intansi  yang  menangani  tenaga  kerja,  Endah  hanya  sebatas  menjalankan
              ketentuan  perundang-undangan.  Ketika  buruh  memaksa  Bupati  Tuban  untuk  keluar  dari
              perundangan, tentunya kewenangannya ada di pimpinan langsung.

              "Yang jelas yang diminta buruh tidak sesuai dengan ketentuan," kata mantan Sekdinkes Tuban
              itu.

              Terkait  keinginan  buruh  bertemu  Bupati  Halindra,  Endah  telah  mengusulkannya  dan  sedang
              mencari waktu longgar Bupati yang juga Ketua DPD Golkar Tuban. Saat ini masih ada di Jakarta
              dan Disnaker menunggu petunjuk apakah mau bertemu buruh atau tidak.
              Soal  diskresi,  Endah  menyampaikan  Bupati  Halindra  tipikal  yang  teliti  dan  ketentuan
              perundangan  akan  menjadi  pedoman.  Ada  risiko  bila  Kabupaten  Tuban  harus  keluar  dari
              ketentuan perundang-undangan UMK.

              Sesuai jadwal usulan kenaikan UMK Tuban tahun 2021 sebesar Rp6.990 telah dikirim ke Provinsi
              Jawa  Timur  terakhir  tanggal  22  November  2021.  Sebab,  sudah  ditunggu  dan  telah
              dikonsultasikan bila tidak dikirim tanggal tersebut akan ditinggal.

              "Tadi buruh minta Bupati mencabut usulan UMK. Jika dicabut Tuban akan ditinggal dan risikonya
              UMK tidak naik seperti tahun sebelumnya," bebernya.

              Kendati  demikian,  Disnaker  tetap  memahami  dan  menampung  aspirasi  dari  buruh  yang
              tergabung  dalam  Federasi  Serikat  Pekerja  Metal  Indonesia  (FSPMI),  Sarbumusi,  dan  Serikat
              Pekerja Nasional (SPN).

              Diketahui, dalam rapat pleno penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tuban tahun
              2022,  menetapkan  sebesar  Rp  2.539.224,88.  Nilai  tersebut  naik  Rp6.990  dari  UMK  2021
              sebelumnya sebanyak 2.532.234,77 per bulan.[ali/col] Tag : Demo, buruh, umk * Ingin Beli /
              Transaksi, Klik di Bawah Ini









                                                           323
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329