Page 11 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 APRIL 2019
P. 11
orang. Diantaranya dari Indramayu (9), Cirebon dan Karawang (5), Subang (4),
Sukabumi dan Purwakarta (3) dan Bekasi, kabupaten Bandung, Cianjur (2).
Sepuluh pekerja migran dari provinsi Banten yakni Tangerang (8) dan Serang (2).
Berikutnya dua pekerja migran masing-masing dari provinsi NTB (Sumbawa dan
Lombok Tengah), Jawa Tengah (Pekalongan) dan provinsi Jawa Timur (Jember dan
Banyuwangi).
Sementara itu, Dubes KBRI Amman, Andy Rachmianto mengatakan program
amnesty pemerintah Yordania ini harus dimanfaatkan sebenar-benarnya, karena
program ini tidak selalu ada setiap tahunnya.
"Kami menargetkan setidaknya 50 persen dari WNI yang berstatus illegal dapat
dibantu kepulangannya," kata Dubes Andy.
Kebijakan Amnesti ini diberlakukan selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal
12 Desember 2018 dan akan berakhir nanti tanggal 12 Juni 2019. Dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan program ini, KBRI Amman telah melakukan berbagai
sosialisasi baik dengan pertemuan langsung, telepon, maupun melalui media sosial.
Menurut Atase Ketenagakerjaan KBRI Amman, Suseno Hadi, hampir seluruh WNI
yang memanfaatkan program amnesty ini adalah para pahlawan penyumbang
devisa, yang seluruhnya perempuan dan telah menetap di Yordania selama belasan
tahun.
Karena itu, diharapkan mereka dapat memanfaatkan program Amnesty ini untuk
dapat kembali ke Indonesia. Bagi mereka yang tidak memanfaatkan program ini,
denda ijin tinggalnya akan dihitung sejak masa ijin tinggal resminya habis, dengan
perhitungan 1.5 Jordan Dinnar (sekitar Rp 29.500) perhari.
Setelah diumumkannya program Amnesty ini jumlah pekerja migran bermasalah
yang mendaftarkan diri ke KBRI terus bertambah setiap harinya. Dengan kebijakan
Amnesty ini diharapkan dapat menjaring seluruh WNI yang bermasalah terhadap
pelanggaran ijin tinggalnya di Yordania.
"KBRI telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan beberapa institusi pemerintah
terkait agar bisa membantu kepulangan mereka ke tanah air," kata Suseno.
Suasana haru tercipta saat para PMIB bertemu keluarganya yang menjemput di
bandara.
"Alhamdulillah bisa pulang melalui amnesty Yordania. Jadi bisa pulang gratis dan
proses kepulangannya pun sangat cepat, " kata Altarmini (35) asal Bandung yang
telah bekerja lima tahun di Yordania.
Altarmini terharu dan terisak saat anak dan orangtuanya menjemput di Bandara
Soetta.
Page 10 of 89.